BMKG: sebagian besar wilayah Sumsel berawan

id bmkg, berawan, cuaca sumsel berawan, pancaroba, musim peralihan

BMKG: sebagian besar wilayah Sumsel berawan

Pejabat Staklim Kenten BMKG Sumsel berikan keterangan mengenai cuaca ekstrem musim kemarau 2015. (Foto Antarasumsel.com/15/Yudi Abdullah)

...Berdasarkan pengamatan melalui satelit cuaca 11 kota diprakirakan berawan dan enam kota lainnya berpeluang hujan dengan intensitas ringan...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sumatera Selatan memprakirakan sebagian besar wilayah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu berawan.

"Berdasarkan pengamatan melalui satelit cuaca 11 kota diprakirakan berawan dan enam kota lainnya berpeluang hujan dengan intensitas ringan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatera Selatan Indra Purnama, di Palembang, Selasa.

Menurut dia, ke-11 kota yang diprakirakan berawan yakni Kota Palembang, Muaraenim, Pali, Lahat, Sekayu, Martapura, Muaradua, Indralaya, Tebingtinggi, Pagaralam, dan Prabumulih.

Sedangkan enam kota lainnya yang diprakirakan berpeluang hujan ringan yakni Baturaja, Kayu Agung, Musirawas, Musirawas Utara, Pangkalanbalai, dan Lubuklinggau.

Beberapa kota yang diprakirakan berawan memiliki suhu udara berkisar 20-33 derajat Celsius, kelembapan udaranya berkisar 56-98 persen, kecepatan angin sekitar 15 km/jam dengan arah angin daerah ini seluruhnya menuju tenggara.

Kemudian kota yang diprakirakan hujan ringan memiliki suhu udara berkisar 21-34 derajat Celsius, kelembapan udaranya berkisar 57-98 persen, kecepatan angin sekitar 15 km/jam dengan arah angin daerah ini seluruhnya menuju tenggara, katanya.

Dia menjelaskan, memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau Juni 2016 ini, kondisi cuaca di wilayah Sumsel secara umum cukup panas dan mulai jarang turun hujan, dengan intensitas curah hujan berkisar 200-300 milimeter.

Dalam kondisi cuaca sekarang masyarakat diimbau untuk mewaspadai titik api atau "hotspot" yang mulai terdeteksi berpotensi mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Dengan kewaspadaan yang tingi diharapkan dapat diminimalkan kebakaran hutan dan lahan serta dapat dicegah timbulnya masalah kabut asap seperti tahun lalu yang mengganggu kesehatan, berbagai aktivitas masyarakat, dan penerbangan, ujarnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Sosial Sumsel Apriyadi menambahkan dalam kondisi cuaca sekarang ini dan menghadapi musim kemarau, pihaknya tetap siaga dan menyiapkan bantuan tanggap darurat berupa bahan makanan dan peralatan pendukung lainnya.

Untuk membantu masyarakat, ratusan Taruna Siaga Bencana (Tagana) binaan Dinsos Sumsel disiagakan membantu dan menyelamatkan masyarakat jika terjadi bencana seperti kekeringan, kebakaran hutan dan lahan pertanian/perkebunan.di 17 kabupaten dan kota dalam provinsi ini.

Dengan kesiagaan yang tinggi, jika sewaktu-waktu terjadi bencana sukarelawan Tagana langsung diturunkan untuk membantu masyarakat melakukan evakuasi, penyaluran bahan makanan, menyiapkan tenda penampungan korban, dapur umum, dan pendampingan, kata Apriyadi.