Mendikbud: Indonesia punya banyak stock pendidikan

id Mendikbud, Anies Baswedan,membaca, pendidikan, penganugerahan gtk paud, Dikmas Berprestasi Tingkat Nasional

Mendikbud: Indonesia punya banyak stock pendidikan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan (Foto Antarasumsel.com/M. Deden Baihaqi/15)

....Saya optimistis Indonesia ke depan akan lebih baik, maju dan berprestasi di segala bidang, termasuk di bidang pendidikan....
Palu (ANTARA Sumsel) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan bahwa Indonesia masih memiliki stok tenaga pendidik yang banyak untuk membawa Indonesia ke depan lebih baik dan berprestasi.

"Saya optimistis Indonesia ke depan akan lebih baik, maju dan berprestasi di segala bidang, termasuk di bidang pendidikan," kata Menteri Anies Baswedan pada acara Penganugerahan Guru Tenaga Kependidikan (GTK) PAUD dan Dikmas Berprestasi Tingkat Nasional di Palu, Jumat.

Ia mengatakan guru adalah kunci keberhasilan pendidikan di Tanah Air. Kunci itu ada dua fungsinya yaitu untuk membuka dan juga mengunci. Artinya membukakan dan bisa menutup.

Karena itu, katanya, ketika guru menjadi kunci, jadilah kunci yang membuka wawasan dan memerdekakan anak dalam berimajinasi dan bercita-cita. Menjadi kunci yang menunjukan arah untuk meraih keberhasilan di masa depan.

"Insyah Allah di sini bapak/ibu yang hadir sebagai peserta Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas menjadi kunci-kunci keberhasilan pendidikan di Tanah Air yang akan mempersiapkan anak bangsa yang cerdas, pintar, berprestasi, bermoral, berbudaya dan juga berintegritas.

Indonesia ke depan ada di tangan tenaga pendidik yang dapat melahirkan anak-anak bangsa yang berintegritas dan berprestasi di segala bidang.

Menteri Anies juga mengatakan kesempatan untuk berkompetisi, bukan untuk saling mengalahkan, tetapi menunjukan prestasi yang terbaik dengan segala potensi yang ada pada diri masing-masing.

Lawan di dalam sebuah kompetisi adalah teman. Lawan dalam badminton  (bulutangkis) adalah teman olahraga. Itu bedahnya lawan dengan musuh.

Kalau musuh pasti saling menghabisi, tetapi teman dalam kompetisi justru saling menguatkan, termasuk dalam berdebat adalah teman berpikir.

Tetapi tidak selamanya jadi teman seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Begitu sudah jadi lawan tiba-tiba jadi musuh. "Padahal lawan bedan sekali dengan musuh," kata Menteri Anies.