LIPI: metrologi berperan tingkatan kualitas energi baru terbarukan

id lipi, metrologi, energi terbarukan, metrologi berperan tingkatkan kualitas energi baru terbarukan

LIPI: metrologi berperan tingkatan kualitas energi baru terbarukan

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) (Antarasumsel.com/Logo/Aw)

...Dengan metrologi ketersediaan energi baru terbarukan menjadi terukur, efisiensi meningkat, distribusi energi lebih adil dan tepat sasaran dari sisi kuantitas maupun kualitas...
Jakarta (ANTARA Sumsel)- Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Iskandar Zulkarnain mengatakan metrologi memiliki peran penting dalam peningkatan kualitas energi baru terbarukan.
      
"Dengan metrologi ketersediaan energi baru terbarukan menjadi terukur, efisiensi meningkat, distribusi energi lebih adil dan tepat sasaran dari sisi kuantitas maupun kualitas," kata Iskandar dalam Konferensi Nasional Pertemuan PP KIM sekaligus Peringatan Hari Metrologi Dunia di Jakarta, Selasa.
       
Iskandar mengatakan bantuan metrologi yang tepat dapat mengoptimalkan sumber-sumber energi baru terbarukan seperti angin, tenaga surya, air, biomassa, biofuel, gelombang laut, dan panas bumi.
       
Menurut dia pemanfaatan energi baru terbarukan saat ini belum optimal dan merata di seluruh Indonesia dikarenakan permintaan dan wilayah geografis. "Pemanfaatan bioenergi pun masih dibayang-bayangi oleh isu deforestasi dan kebijakan lahan, khususnya untuk perkebunan sawit," kata Iskandar.
      
Iskandar menuturkan potensi energi baru terbarukan yang memungkinkan untuk ditingkatkan ialah tenaga surya. Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI Bambang Subiyanto menambahkan potensi tenaga surya akan tergarap maksimal bila didukung dengan penelitian teknologi baru yang lebih efisien dan murah.
       
Bambang berharap keterlibatan metrologi dalam pengembangan energi baru terbarukan mampu memberikan solusi pada berbagai permasalahan dalam pengembangan energi di Indonesia.
       
Pemerintah menargetkan 23 persen dari kebutuhan energi nasional berasal dari energi baru terbarukan pada 2025. Kontribusi tersebut ditingkatkan menjadi 31 persen pada 2050.