Palembang-Australia sepakati desain pengelolaan Ipal serap hibah

id harnojoyo, instalasi pengelolaan air limbah, ipal, australia

Palembang-Australia sepakati desain pengelolaan Ipal serap hibah

Wali Kota Palembang Harnojoyo (tengah) berfoto seusai penandatanganan DED proyek hibah pemerintah Australia, pembangunan instalasi pengelolaan air limbah (ipal) di Jakarta, Selasa (24/5). (IST)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Palembang dan Australia menandatangani dokumen kesepakatan desain teknik (detail engineering design/DED) proyek instalasi pengelolaan air limbah perkotaan di Jakarta, Selasa.

Rilis yang diterima Antara, Duta Besar Australia Grigson mengatakan kesepakatan pemanfaatan dana hibah dari pemerintah Australia ini merupakan bukti komitmen bersama untuk menjadikan lingkungan menjadi lebih baik.

"Apa yang dilakukan ini bertujuan mengubah kehidupan dari yang tidak baik menjadi baik, terutama bagi perempuan dan anak-anak," kata Duta Besar Australia Grigson.

Ia mengemukakan seperti diketahui bahwa anak-anak yang paling rentan terhadap penyakit dari saluran pembuangan, sedangkan perempuan yang bertanggung jawab untuk merawat anggota keluarga dan menyediakan berbagai kebutuhan terkait air bersih.

"Ibu-ibu yang mengangkut air dari sumur dan sungai, jika caranya bisa lebih baik maka kehidupan juga akan menjadi lebih baik lagi," kata dia.

Australia tergugah menyalurkan dana hibah ke Indonesia karena mendapati kenyataan bahwa akses air bersih belum menjangkau seluruh penduduk.

Terkait ini, Australia sangat merespon positif keinginan pemerintah Indonesia yang menargetkan akses air bersih menjadi 100 persen pada 2019 dan sudah masuk dalam rencana pembangunan jangka panjang.

Menurut Grigson melalui program ini pula, Indonesia sejatinya dapat merangkul kalangan swasta dengan berbagai keahliannya untuk ambil bagian.

Lantaran itu pula Grigson yang mewakili Pemerintah Australia mengucapkan terima kasih kepada MHW Consulting Pty Ltd, Cardno Emerging Markets Pty Ltd, SMEC Australia dan PT Denka Indonesia yang ambil bagian untuk keberhasilan proyek ini.

Australia telah memberikan bantuan teknis senilai Rp150 miliar untuk mengembangkan Pengelolaan Air Limbah Rencana Induk di delapan kota.

"Di Makassar, konstruksi akan maju dengan dukungan keuangan dari Bank Pembangunan Asia, sementara di Palembang, pemerintah Australia akan memberikan Rp450 miliar," kata Grigson.

Dalam program ini pula, Australia mendukung ambisi Indonesia dalam pembangunan infrastruktur, menarik investor dengan cara menciptakan iklim yang lebih mudah untuk berbisnis.

Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan hibah bantuan Australia ini diperuntukan untuk pembangunan IPAL perkotaan yang merupakan kelanjutan dari program IPAL komunal (kawasan) yang menjangkau 21 ribu titik sambungan.

Kota Palembang terpilih karena 96,07 persen warganya telah mengakses air bersih serta memiliki komitmen tinggi dalam meningkatkan sanitasi warganya terkait dengan penanganan drainase, limbah, dan sampah, dengan menganggarkan dana APBD sebesar Rp150.564.006.855,00 atau mencapai 10,43 persen dari belanja langsung APBD 2015.

Ia mengemukakan masyarakat dunia saat ini dihadapkan pada berbagai persoalan serius akibat kerusakan lingkungan hidup akibat tingkah pola manusia.

"Kini, persoalan lingkungan pada suatu negara sejatinya juga menjadi persoalan di negara lain," kata Harnojoyo.