Palembang (ANTARA Sumsel) - Izin angkutan batu bara di Sumatera Selatan yang bakal berakhir akhir Mei 2016 akan ditinjau ulang untuk menentukan perlu diperpanjang atau dihentikan, kata Ketua Komisi IV DPRD Sumatera Selatan Herpanto.
"Kalau melihat kondisi sekarang ini semrawut," kata Herpanto di Palembang, Senin.
Menurut dia, lalu lalang kendaraan angkutan batu bara itu tidak hanya merusak jalan, tetapi juga mengganggu pengguna jalan yang lain.
"Jalan itu tidak secara optimal digunakan oleh masyarakat karena banyaknya kendaraan angkutan batu bara yang melintas," katanya.
Menurut dia kontribusi yang diberikan perusahaan batu bara kepada pemerintah tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan jalan.
"Di Tanjung Api-Api, misalnya. Mereka hanya memberikan Rp3 miliar tetapi kerusakan dan perbaikan yang ditanggung pemerintah sampai Rp90 miliar," katanya.
Ia mengatakan izin untuk angkutan batu bara semestinya diberikan per tiga bulan supaya tertib, tidak setahun sekali seperti yang diterapkan sekarang.
"Kita akan panggil Dinas Perhubungan untuk membicarakan masalah ini," katanya.
Apalagi, kata dia, banyak kendaraan angkutan batu bara itu bukan bernomor polisi Sumatera Selatan "BG".
"Operasionalnya di Sumsel, sedangkan bayar pajaknya tidak di sini. Jadi, kita dirugikan," katanya.
Berita Terkait
Jumlah penumpang mudik dengan KA di Divre III Palembang meningkat 18 persen
Selasa, 23 April 2024 10:34 Wib
KAI Palembang beri diskon harga tiket KA Sindang Marga
Rabu, 17 April 2024 10:34 Wib
Jumlah kendaraan di Pelabuhan Bakauheni melonjak pada H+2 lebaran
Sabtu, 13 April 2024 11:55 Wib
Polres OKU tingkatkan razia kendaraan ODOL di jalur mudik
Selasa, 9 April 2024 18:36 Wib
Dishub Palembang buka tiga pos pengamanan angkutan Lebaran
Minggu, 7 April 2024 2:53 Wib
KAI Palembang siagakan 385 personil pengamanan saat Lebaran
Sabtu, 6 April 2024 0:57 Wib
Polres OKU larang angkutan batubara melintas saat arus mudik
Jumat, 5 April 2024 20:11 Wib
Moeldoko: Tragedi Brexit selama mudik Lebaran tak boleh terjadi lagi
Selasa, 2 April 2024 15:42 Wib