Tim Pengendali Inflasi Daerah waspadai kenaikan harga jelang Ramadhan

id inflasi, kenaikan harga, pasar tradisional, besar

Tim Pengendali Inflasi Daerah waspadai kenaikan harga jelang Ramadhan

Pasar tradisional (FOTO ANTARA)

...Rencananya Bank Indonesia (BI) bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi akan memantau langsung ketersediaan beras di sentra produksi, apakah benar-benar cukup untuk kebutuhan saat Ramadhan dan Lebaran...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Tim Pengendali Inflasi Daerah Provinsi Sumatera Selatan mengantisipasi kenaikan harga barang menjelang Ramadhan dengan meningkatkan koordinasi antarpemangku kepentingan.

Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumsel, Hamid Ponco Wibowo di Palembang, Minggu, mengatakan, pada pekan depan akan mulai dilakukan pemantauan langsung ke lapangan untuk memastikan ketersediaan pasokan.

"Rencananya Bank Indonesia (BI) bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi akan memantau langsung ketersediaan beras di sentra produksi, apakah benar-benar cukup untuk kebutuhan saat Ramadhan dan Lebaran," kata Hamid Ponco.

Demikian juga untuk kebutuhan lain, seperti cabai, bawang, telur, dan lainnya harus dipastikan ketersediaannya di pasaran, kata Hamid Ponco yang juga Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia VII Sumatera Selatan ini.

Ia mengatakan, kenaikan harga di saat menjelang Ramadhan dan Lebaran merupakan suatu keniscayaan. Hanya saja, pemerintah bermaksud untuk menekan inflasi agar kebutuhan pokok tetap terjangkau masyarakat.

Untuk itu, ketersediaan pasokan dan kelancaran alur distribusi menjadi sangat menentukan, mengingat kabupaten/kota di Sumsel terbilang masih tergantung satu sama lain.

"Di Sumsel ini belum ada suatu wilayah yang mandiri, hampir semuanya saling membutuhkan. Artinya, rantai distribusi sangat menentukan," ujar Ponco.

Berdasarkan data BPS diketahui pada bulan April 2016 Provinsi Sumatera Selatan mengalami deflasi sebesar -0,25 persen, laju inflasi kumulatif sampai dengan bulan April 2016 sebesar 0,20 persen dan laju inflasi "year on year" (April 2016 terhadap April 2015) adalah 4,24 persen.

Terdapat empat komoditas yang terus menjadi penyumbang inflasi sejak awal tahun yakni cabai, bawang merah dan bawah putih, daging ayam, dan daging sapi.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Mukti Sulaiman mengatakan kesediaan bahan pokok di Sumsel terpenuhi dalam dua bulan ke depan.

"Seperti beras, Bulog mengatakan bahwa cadangan masih bisa untuk lima bulan ke depan, artinya stok Sumsel aman, dan masyarakat tidak perlu takut," kata Mukti.