Musirawas Utara canangkan 'Kampung KB'

id KB, kampung KB, BKKBN

Musirawas Utara canangkan 'Kampung KB'

Ilustrasi--Walikota Palembang Harnojoyo (kanan) didampingi Kepala BKKBN RI Surya Chandra Surapaty menyerahkan perangko kampung KB kepada perwakilan BKKBN Kota Palembang pada pencanangkannya Kampung KB, Kamis (18/2). (ANTARA FOTO/Feny Selly)

Musirawas Utara (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kabupaten Musirawas Utara, Sumatera Selatan, mencanangkan kampung keluarga berencana untuk mendukung program kependudukan dan pembangunan dengan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik.

Bupati Musirawas Utara (Muratara) HM Syarif Hidayat, Minggu, mengatakan perkampungan Keluarga Berencana (KB) itu dicanangan beberapa waktu lalu dan dihadiri Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Candra Surapaty dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel Ari Goedadi.

Ia mengatakan "Kampung KB" ini diharapkan menjadi inovasi strategis yang tujuannya untuk mengatur jarak kelahiran anak sehingga tercipta keluarga kecil sejahtera dan bahagia.

Kampung KB itu dipusatkan di Desa Lubuk Rumbai, Kecamatan Rupit yang memenuhi syarat sebagai pencanangan kampung KB, karena terdiri atas laki-laki 614 jiwa dan perempuan 607 jiwa.

Selain itu penduduk Desa Lubuk Rumbai memiliki tingkat kemiskinan di atas rata-rata, dengan keberadaan kampung KB salah satu jalan menuju keluarga kecil bahagia dengan biaya perhari lebih kecil, pengawasan anak lebih mudah, pelayanan kebutuhan keluarga lebih mudah dilaksanakan.

"Saya percaya perkampungan KB itu masyarakatnya akan lebih cepat sejahtera dan akan mencerminkan kesejahteraan daerah sesuai visi misi Musirawas Utara bangkit, makmur, aman, cerdas dan bermanfaat," ujarnya.

Ia mengharapkan, kampung KB itu dapat dikelola secara bersama-sama dan bahu membahu agar menjadi desa percontohan bagi desa lainnya yang banyak terdapat warga kurang mampu sekaligus masyarakat sadar akan pentingnya mensukseskan program tersebut.

"Kami mengajak masyarakat untuk ber-KB menjadi keluarga kecil berkualitas dan ikut andil dalam melakukan pembangunan bangsa kedepan, hilangkan anggapan lama bahwa banyak anak banyak rezeki," katanya.

Wakil Bupati Devi Suhartoni menjelaskan bahwa pencanangan kampung KB adalah arahan Presiden untuk kembali merevitalisasi program KB yang selama 15 tahun terakhir melemah.

Saat ini berupaya dihidupkan kembali karena tujuannya untuk kesejahteraan rakyat dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia.

"Saat ini Indonesia sedang dihadapkan tantangan kependudukan yang membludak. Jika tidak ditekan maka akan sulit untuk menekan angka kemiskinan," katanya.

Masyarakat diharapkan untuk menyampaikan program KB kepada kerabat dan keluarga lainnya untuk membentuk keluarga kecil sejahtera yang sedikit tapi berkualitas.

Para ibu disarankan tidak melahirkan di bawah usia 21 tahun  karena secara fisik belum siap dan anak yang dilahirkan tidak berkualitas, tapi jangan pula terlalu tua yaitu di atas 35 tahun.

Sedangkan jarak kelahiran minimal tiga tahun karena memberikan pendidikan dan ASI minimal dua tahun kepada anak.