Waspadai maraknya pencurian ternak di Lubuklinggau

id ternak, sapi, kambing

Waspadai maraknya pencurian ternak di Lubuklinggau

Peternak sapi (FOTO ANTARA)

Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Polres Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, mengimbau masyarakat agar mewaspadai aksi pencurian ternak yang sedang marak di wilayah itu, karena sudah beberapa laporan masyarakat kehilangan ternaknya.

Kalpolres Lubuklinggau AKBP Ari Wahyu Widodo melalui Kapolsek Lubuklinggau Barat Iptu Junaidi Lubet, Minggu mengatakan, laporan kehilangan ternak itu antara lain dari Pondok pesanteren Al-Madani karena ada delapan ekor sapinya digasak pencuri beberapa hari lalu.

Ia mengatakan pencurian ternak itu selama ini tak pernah terjadi, namun belakangan ini ada peningkatan mungkin dampak ekonomi masyarakat yang tengah menurun saat ini.

Setelah menerima laporan dari masyarakat, pihaknya langsung melakukan penyisiran dan pengejaran terhadap kelompok pencuri tersebut bersama anggota reskrim Polres, namun saat memasuki kawasan hutan dekat ternak pesantren itu petugas kehilangan jejak.

Meskipun pencurinya belum berhasil dibekuk, namun ada beberapa ekor sapi berhasil ditemukan dalam keadaan hidup di dalam hutan dan sudah digiring pulang ke kandangnya.

Atas kejadian itu terindikasi bahwa pencurian ternak mulai marak di Kota Lubuklinggau, disamping ada laporan masyarakat yang kehilangan ternak sapi dan kambing.

Ia memperkirakan pencuri itu sudah berkelompok dan memiliki jaringan, sehingga sangat mudah mereka beraksi baik pada siang maupun malam hari atau saat pemiliknya lengah.

"Kami mengimbau kepada masyarakat bila menemukan aksi pencurian itu secepatnya melaporkan ke polisi, agar cepat ditindak lanjuti dan memutus jaringan penjahat ternak tersebut," ujarnya.

A Paiman (35) penjaga ternak milik pesantren Al-Madani mengatakan sebelum aksi pencurian itu berlangsung pada siang harinya sudah ada seseorang tak dikenal melintas dari dekat kandangnya, namun setelah ditanya tak memberikan jawaban yang bersahabat.

Ia mengatakan pencurian itu terjadi sekitar pukul 01.30 WIB, Jumat (22/4) dinihari, sedangkan pelakunya lebih dari lima orang saat itu bila berteriak dipastikan ia bersama istri ditembak dengan senjata api rakitan karena dua orang penjahat itu mengintai di depan pintu.

Akhirnya kedelapan ekor sapi itu dibawa semua masuk hutan, saat itu juga menghubungni pondok pesantren minta bantuan dan tak lama kemudian turun beberapa keamanan pondok bersama anggota Polsek langsung mengejar pencuri tersebut.

Dari delapan sapi yang dibawa kabur itu lima ekor di antaranya ditemukan dalam hutan keadaan hidup dan tiga lainnya belum ditemukan, penjahat itu diduga menggunakan sarana angkutan mobil, ujarnya.