Peneliti dunia diundang Sumsel manfaatkan SEAFDEC

id ikan, sungai, peneliti, perikanan, budi daya, tambak

Peneliti dunia diundang Sumsel manfaatkan SEAFDEC

Ikan tempalo (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly/16/den)

Palembang (ANTARASumsel) - Kalangan peneliti dunia diharapkan memanfaatkan Pusat Pengembangan Perikanan Perairan Umum ASEAN (SEAFDEC) di Palembang, Sumatera Selatan, yang mulai beroperasi pada 2015.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan Galamda Israk di Palembang, Sabtu, mengatakan saat ini "South East Asian Fisheries Development Center" (SEAFDEC) sudah dimanfaatkan tiga orang peneliti asal Jepang.

"Diakui SEAFDEC memang belum begitu dikenal di dunia internasional sehingga masih perlu dipromosikan terutama ke institusi pendidikan," kata dia.

Ia mengemukakan Pusat Pengembangan Perikanan Perairan Umum ini menjadi satu-satunya di kawasan ASEAN. Meskipun baru tetapi sudah mendapatkan respons positif dari peneliti asal Jepang.

Keberadaan pusat pengembangan perikanan ini secara tidak langsung mengangkat potensi perikanan di Sumsel yang tercatat memiliki luas perairan umum daratan mencapai 2,5 juta hektare, meliputi Sungai Musi beserta anak sungai, rawa dan danau.

Luas perairan umum Sumsel yang memiliki 11 sungai serta 49 anak sungai dengan total panjang 920 km ini tercatat menjadi yang terluas di Indonesia.

"Terdapat 221 jenis ikan di Sungai Musi, salah satunya yang terkenal adalah belida di mana ikan itu sudah terancam punah, belum lagi jenis ikan lainnya," ujar dia.

Ia mengemukakan, pemerintah memberikan dukungan penuh terhadap eksistensi pusat penelitian ini dengan menyediakan lahan seluas 1,6 hektare di Jakabaring.

"Harapannya, dengan kehadiran pusat penelitian ini membuat industri perikanan di Sumsel semakin bergairah dan dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata dia.