Pemenuhan gizi seimbang pengaruhi masa depan anak

id pakar gizi, gizi, kesehatan anak, kecerdasan anak, anak

Pemenuhan gizi seimbang pengaruhi masa depan anak

Ilustrasi (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

....Ini sebenarnya masalah kecil, tapi dampaknya sangat signifikan di masa yang akan datang....
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Pemenuhan gizi seimbang pada masa pertumbuhan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan dan kecerdasan pada masa depan anak, kata pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor Arif Satria.

"Ini sebenarnya masalah kecil, tapi dampaknya sangat signifikan di masa yang akan datang," kata Arif di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat.

Arif yang juga merupakan Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB menjelaskan hasil penelitian yang menyebutkan sebanyak 40-60 persen siswa SD tidak sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Temuan tersebut dikatakan sangat mempengaruhi proses belajar anak di sekolah dan berdampak pada hasil belajar yang kurang memuaskan.

Penelitian dilakukan dengan menguji dua anak ber-IQ sama dengan yang sarapan dan tidak sarapan. Hasilnya, anak yang sarapan sebelum berangkat sekolah memiliki nilai lebih unggul pada mata pelajaran IPA, Matematika, berkonsentrasi, dan daya ingat.

Dia menyebut siswa SD yang tidak sarapan cenderung akan membeli penganan atau jajan di sekolah, yang dikhawatirkan merupakan jajanan tidak sehat atau bahkan berbahaya.

"Kalau dia tidak sarapan, dia jajan. Kalau jajan tahu sendiri kualitas keamanan pangan dari bahan-bahannya, banyak bahan pengawet, bahan kimia tidak layak konsumsi, dan sebagainya," kata Arif.

Kondisi seperti itulah yang disebut Arif akan berdampak pada kesehatan dan kecerdasan anak pada jangka pendek hingga di masa depan.

Anak yang terpenuhi gizi seimbang sejak kecil dan tumbuh dengan sehat tidak akan mudah terserang berbagai macam penyakit ketika ia dewasa.

Selain pemenuhan gizi seimbang, Arif juga menekankan pada pentingnya gerak fisik yang perlu dilakukan setiap hari.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan Program Gizi Anak Sekolah (Progas) untuk membantu memenuhi gizi seimbang siswa-siswa SD.

Program tersebut memberikan penyediaan penganan sehat pada anak didik di pagi hari sebelum belajar dengan makan bersama-sama di kelas. Makanan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan gizi seimbang serta mengutamakan hasil pertanian, peternakan, dan perikanan lokal untuk menghidupkan ekonomi setempat.

Program tersebut diterapkan awal Mei 2016 dan dimulai dari tiga kabupaten di NTT, yakni Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Belu. Selain itu Progas juga akan diterapkan di Tangerang, Banten. Ke depannya, Progas akan menjadi program nasional yang dilakukan di seluruh sekolah dasar di Indonesia.