Alex Noerdin usul sawit ada Dana Bagi Hasil

id alex noerdin

Alex Noerdin usul sawit ada Dana Bagi Hasil

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

Palembang (ANTARASumsel) - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengusulkan perkebunan sawit juga memiliki dana bagi hasil seperti yang dilakukan di sektor pertambangan.

"Seharusnya ada dana bagi hasil (DBH) sawit karena pengelolaan, pengawasan ada di daerah tapi justru hasilnya tidak kembali ke daerah," kata Alex Noerdin dalam acara Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam di Palembang, Kamis.

Dalam acara yang digagas Komisi Pemberantasan Korupsi itu, Alex mengatakan dari sekitar 1 juta hektare lahan perkebunan sawit Sumsel diketahui sebagian besar pajak penghasilan (pph) untuk wp perorangan dan badan/perusahaan tidak dinikmati daerah.

Hal ini karena sebagian besar perusahaan sawit yang bergerak di Sumsel terdaftar di Jakarta, sehingga pengutipan untuk pajak karyawan, pajak perusahaan dilakukan di Jakarta.

"Bukan hanya itu saja, seperti diketahui cpo dari Sumsel ini keluarnya melalui pintu pedagangannya di Lampung karena pelabuhannya di sana. Jadi yang dapat nilai tambahnya daerah lain," kata Alex.

Kepala Kantor Wilayah Dirjen Pajak Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Babel Samon Jaya mengatakan untuk sektor perkebunan sawit tidak secara langsung memberikan insentif bagi daerah karena pemerintah sudah memiliki aturan bahwa sawit hanya menerapkan PPh badan/perusahaan yang setor ke pemerintah pusat.

"Nanti kembalinya ke daerah dalam bentuk Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khsusus dan ini dinyakini lebih besar, karena target pajak Sumsel Babel hanya sebesar Rp16 triliun tapi dapat DAU dan DAK sebesar Rp50 triliun," kata dia.

Terkait dengan keluhan daerah, bahwa seluruh pajak dari perusahaan yang bergerak di Sumsel dikirim ke pemerintah pusat, menurut Samon hal itu dapat disiasati asalkan gubernur yang melakukan pendekatan ke Dirjen.

"Pendekatan ini mesti khusus dari gubernur sendiri. Contohnya PT Pusri, seperti diketahui bahwa perusahaan ini berusaha di Sumsel tapi pajaknya di Jakarta," kata Samon.