Jakarta (ANTARA Sumsel) - Bencana longsor di sekitar pembangkit listrik geothermal PT PGE klaster A, Bengkulu, meyebabkan satu orang tewas dan empat lainnya tertimbun, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho.
"Bencana ini disebabkan hujan deras sejak pukul 04.30 WIB di daerah perbukitan dekat pembangkit listrik yang ada di Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu," kata Sutopo lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan longsor menimpa kamp karyawan sehingga menimbulkan korban jiwa. Korban meninggal dunia adalah John yang merupakan pegawai sub kontraktor PT PGE.
Sedangkan empat orang luka-luka atas nama Roni Doris, istri Doris, Slamet Amano dan Toni. Selanjutnya ada empat orang yang diperkirakan masih tertimbun longsor.
Sutopo mengatakan Tim Reaksi Cepat BPBD Lebong bersama BPBD Bengkulu, TNI, Polri, Basarnas, karyawan PT PGE, relawan dan masyarat masih berusaha melakukan pencarian korban.
Bencana tersebut, kata dia, disebabkan faktor alam atau bukan disebabkan aktivitas pembangkit listrik yang ada di Provinsi Bengkulu itu.
"Longsor tidak ada kaitannya dengan aktivitas geothermal. Longsor disebabkan oleh faktor alam yang meluncur menuruni perbukitan dan menghantam kamp pekerja," katanya.
Berita Terkait
Angin kencang Landa OKU Selatan
Kamis, 28 Maret 2024 22:57 Wib
Korban banjir meninggal di Bandung Barat bertambah jadi empat orang
Rabu, 27 Maret 2024 11:03 Wib
Bupati OKU Selatan minta warga waspada bencana longsor
Senin, 18 Maret 2024 19:00 Wib
Perjalanan Komunitas Kostra antarkan bantuan ke korban banjir Langgai
Jumat, 15 Maret 2024 0:05 Wib
Operasi pencarian korban bencana di Pesisir Selatan Sumbar diperpanjang
Rabu, 13 Maret 2024 21:29 Wib
Akibat banjir dan longsor, Pasaman Barat tetapkan 14 hari masa tanggap bencana
Senin, 11 Maret 2024 19:59 Wib
10 orang meninggal akibat banjir-tanah longsor Pesisir Selatan
Sabtu, 9 Maret 2024 15:43 Wib
Pergerakan tanah Bandung Barat diawali celah retakan, kemudin hancurkan bangunan di atasnya
Rabu, 6 Maret 2024 9:18 Wib