Aktivis Walhi bahas masalah kebakaran hutan di Palembang

id aktivis lingkungan, walhi, walhi gelar pertemuan nasional, pertemuan nasional lingkungan hidup

Aktivis Walhi bahas masalah kebakaran hutan di Palembang

Aktivis Walhi bersama Mendes PDTT Marwan Jafar dan Wagub Sumsel Ishak Mekki pada acara PNLH XII. (Foto Antarasumsel.com/16/Yudi Abdullah)

...PNLH XII yang rangkaian acaranya berlangsung 22-27 April 2016, akan mencoba membicarakan berbagai problem lingkungan di negeri ini yang selalu muncul setiap tahun...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Ratusan aktivis Walhi dari berbagai provinsi melakukan Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup di Kota Palembang, Sumatera Selatan untuk membicarakan berbagai problem lingkungan terutama kebakaran hutan dan lahan gambut.

"Kebakaran hutan dan lahan gambut di beberapa provinsi termasuk juga krisis air, pencemaran dari industri ekstraktif seperti sawit, tambang dan berbagai proyek pembangunan yang mengancam sumber-sumber kehidupan rakyat yang ada di kawasan pesisir menjadi fokus perhatin dalam pertemuan tahun ini," kata Ketua Panitia Penyelenggara Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup (PNLH) XII Hadi Jatmiko, di Palembang, Minggu.

Dia menjelaskan, PNLH XII yang rangkaian acaranya berlangsung 22-27 April 2016, akan mencoba membicarakan berbagai problem lingkungan di negeri ini yang selalu muncul setiap tahun seperti kebakaran hutan dan lahan gambut pada setiap musim kemarau.

"Dalam kesempatan forum pertemuan tertinggi organisasi Walhi empat tahunan ini, aktivis lingkungan akan mengurai berbagai persoalan penting terkait dengan lingkungan hidup di Indonesia," ujarnya.

Menurut dia, dalam PNLH XII yang mengusung tema "Indonesia Adil Lestari, Utamakan Keselamatan Rakyat" tidak hanya membahas mengenai maslah kerusakan lingkungan, tetapi juga berupaya menagih janji pemerintah yang akan mengalokasikan kawasan hutan 12,7 juta hektare untuk rakyat.

Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo pernah menjanjikan akan mengalokasikan kawasan hutan yang cukup luas namun hingga kini belum ada tanda-tanda realisasinya.

Berdasarkan kondisi tersebut, aktivis lingkungan yang tergabung dalam Walhi memanfaatkan kesempatan pertemuan di Palembang ini mencari cara yang tepat dan didukung dasr hukum yang kuat agar pemerintah segera memenuhi janjinya.

Kawasan hutan untuk rakyat perlu diperjuangkan segera terealisasi karena konflik atas lahan akan terus terjadi apabila pemerintah hanya mengedepankan kepentingan korporasi dan menghilangkan hak hak kelola hutan rakyat, katanya.

Dalam PNLH tahun ini, selain membahas berbagai problem lingkungan juga akan memilih pimpinan organisasi dan menyusun kepengurusan nasional untuk masa bakti 2016-2020.

Dalam pertarungan tersebut ada 11 aktivis lingkungan hidup dari berbagai daerah menyatakan kesiapannya memperebutkan kursi direktur dan dewan nasional organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).

Terdapat tiga kandidat yang akan memperebutkan kursi direktur nasional Walhi yakni Yaya Nur Hidayati, Pius Ginting, dan Ari Rompas.

Sedangkan untuk kandidat dewan nasional Walhi terdapat delapan seperti Mualimin Pardi Dahlan, Kusnadi, Samratul Fuad, Bambang Catur Nusantara, Azmi Sirajudin, I Wayan Suardana, termasuk Abetnego Tarigan yang kini masih menjabat sebagai Direktur Nasional Walhi, ujar Hadi.