Tiga tahun Kabupaten PALI, targetkan menjadi sentra ekonomi baru

id bupati pali, heri amalindo. sentra prouksi, jalan, pemkab pali

Tiga tahun Kabupaten PALI,  targetkan menjadi sentra ekonomi baru

Wakil Gubernur Ishak Mekki menerima potongan tumpeng dari Ketua DPRD PALI Martadinata di saksikan Bupati PALI Heri Amalindo pada peringatan HUT kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir ke-3, Sumsel, Minggu (24/4). (Foto Antarasumsel.com/Dok Humas PALI/1

PALI, Sumsel (ANTARA Sumsel)– Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), meski baru terbentuk tiga tahun sebagai daerah otonomi baru, namun menargetkan menjadi sentra perekonomian di Sumatera Selatan karena letak geografis yang berada tepat di tengah provinsi ini cukup strategis.

Selain letak strategis, Pemkab PALI komitmen terhadap pembangunan infrastruktur jalan untuk mempermudah investor mengembangkan usaha, kata Bupati PALI Heri Amalindo, Minggu.

Ia menjelaskan saat ini akses masuk menuju PALI bisa melalui lima pintu, yaitu dari Muara Enim (Simpang Belimbing dan Lembak), Sekayu, Musi Rawas, dan Prabumulih.

Jembatan payuputat bisa mempersingkat waktu tempuh dari Prabumulih sehingga bisa dicapai dalam waktu tidak sampai satu jam.

Belum lagi rencana pengaktifan kembali bandara eks-stanvac bisa memacu pertumbuhan ekonomi daerah ini.

Pembukaan kembali bandara ini diyakini bakal mendapat respon positif dari masyarakat luas. Mudahnya jangkauan dengan daerah tetangga membuat bandara ini menjadi alternatif keberangkatan yang menjanjikan.

"Target kami, dalam tiga tahun mendatang tidak ada lagi jalan berlumpur di Kabupaten PALI sehingga menjadikan kabupaten ini sebagai perlintasan daerah lain. Jalan akses antardesa juga kita targetkan mulus semua agar bisa mempercepat pertumbuhan perekonomian masyarakat" kata Heri Amalindo.

Selain pembangunan jalan yang gencar, Pemkab PALI juga memberikan solusi terhadap permasalah perekonomian.

Menurut Bupati Heri harga karet dan sawit yang anjlok, Pemkab akan membuka peluang bagi petani untuk memperoleh pendapatan alternatif karena banyaknya warga yang menanam Ubi racun akan memfasilitasi investor untuk membangun pabrik tapioka.

Selain itu pemkab juga merintis usaha memberdayakan peternak sapi untuk membuka "integrated farming". yaitu sistem pertanian dan peternakan secara terpadu, karena kotoran hewan dijadikan pupuk bagi usaha ikan lele dan budidaya pakan ternak sapi.

Untuk memberikan transformasi pengetahuannya, Pemkab PALI mengajak PT Widodo Perkasa Cianjur (perusahaan sapi potong terbesar) dan PT Sentosa Farm Blitar (perusahaan pengelola sapi perah) bekerja sama membuka usaha peternakan sapi di sini terutama Kecamatan Talang Ubi dan Penukal Utara.

Di bidang pangan, pada tahun ini 2.350 hektare sawah dicetak untuk menambah pasokan pangan. Sebanyak 500 hektare sawah baru dicetak di Desa Tempirai, Kecamatan Penukal Utara, dan 1.850 hektare sawah baru dicetak di desa Pengabuan Kecamatan Abab.

Untuk pendidikan selama tiga tahun DOB PALI berdiri, setiap kecamatan didirikan sekolah SLTA baru baik SMA maupun SMK. Sebagai contoh, di Kecamatan Talang Ubi berhasil dibangun tiga SMA Negeri baru dan satu SMK negeri.

Di samping pembenahan pendidikan dasar dan menengah, Pemkab PALI sudah menjalin kerja sama dengan Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung untuk mendirikan Unversitas Teknologi Pali (Untekpali).

Di bidang kesehatan, Pemkab PALI saat ini sedang menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Pratama di Kecamatan Tanah Abang. Ini menjadi rumah sakit ketiga di Kabupaten PALI.

Selain itu, Pemkab PALI juga telah menyiapkan pembangunan rumah sakit umum type C untuk menambah kualitas pelayanan masyarakat. Disamping itu, hampir seluruh desa sudah terjangkau pelayanan Puskesmas Pembantu, puskesdes sampai polindes siap melayani masyarakat.

Dengan segala kemajuan yang sudah dicapai tersebut, Heri Amalindo optimistis mampu mewujudkan Pali Cemerlang lima tahun mendatang. (Humas PALI/Banu)