Dinkes: Tidak ada wabah penyakit kaki gajah dialami masyarakat OKU

id dinas kesehatan, penyakit kaki gajah, wabah penyakit

Dinkes: Tidak ada wabah penyakit kaki gajah  dialami masyarakat OKU

Ilustrasi - Penderita penyakit kaki gajah (FOTO ANTARA)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, belum menemukan adanya kasus wabah penyakit felariasis atau kaki gajah dialami oleh masyarakat sesuai dengan data dari seluruh Puskemas dan rumah sakit di wilayah itu.

"Sepanjang 2015 hingga saat ini belum kami temukan kasus penyakit kaki gajah dialami masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu (OKU), Suharmasto melalui Kasi Pemberantasan Penyakit, Yudia di Baturaja, Kamis.

Pihaknya melakukan pencegahan penyakit itu dengan membagikan obat kaki gajah kepada masyarakat setempat secara gratis agar terhindar dari wabah tersebut.

Ia mengemukakan, pembagian tidak diperuntukan bagi anak umur di bawah dua tahun. Usia di atas 75 tahun juga melarang dikonsumsi oleh penderita penyakit berat seperti ginjal, jantung serta hipertensi.

"Pada 2015 kami membagikan obat kaki gajah secara gratis tahap pertama kepada 95.859 penduduk OKU. Rencananya Oktober mendatang pembagian tahap ke II akan dilaksanakan lagi," katanya.

Hal tersebut dilakukan sebagai pencegahan secara menyeluruh bagi masyarakat setempat untuk mengantisipasi penularan, mengingat Kabupaten OKU sangat dekat dengan wilayah yang terdapat warga mengidap kaki gajah.

"Seperti di Kabupaten Panukal Abab Lematang Ilir sebanyak delapan kasus kaki gajah, Muaraenim tiga kasus, Ogan Komering Ilir enam kasus dan Lahat sebanyak tujuh kasus," katanya.

Menurut dia, penularan kaki gajah bisa melalui gigitan nyamuk dan gejala penyakit baru akan dirasakan penderita lima tahun kemudian.