Limbah sampah rusak ekosistem ikan di Danau Ranau

id danau ranau, ikan, mujair, eceng gndok, limbah, sampah

Limbah sampah rusak ekosistem ikan di Danau Ranau

Ilustrasi - Pengunjung di Danau Gunung Tujuh di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Kerinci, Jambi. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Muaradua (ANTARA Sumsel) - Limbah sampah rumah tangga di Danau Ranau, Kabupaten Ogan Komering, Ulu Selatan, Sumatera Selatan, merusak ekosistem dan perkembangbiakan spesies ikan mujair kumbang sehingga perlu segera dilakukan pembersihan kawasan objek wisata itu.

"Kawasan Danau Ranau harus segera dibersihkan dari sampah untuk melindungi spesies ikan mujair kumbang dari ancaman kepunahan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Ogan Komering Ulu Selatan Bahdozen Hanan di Muaradua, Sabtu.

Ia mengatakan kawasan tersebut harus segera dibersihkan khususnya di area danau yang banyak terdapat sampah berasal dari limbah rumah tangga masyarakat setempat.

"Tanaman eceng gondok yang tumbuh di tepi pantai danau juga menjadi faktor penyebab pencemaran air karena sampah tersebut memmbuat tingkat keasaman air danau semakin meningkat," ungkapnya.

Oleh sebab itu, kata dia, perlu dilakukan pembersihan kawasan objek wisata secara menyeluruh khususnya di Danau Ranau agar tidak merusak ekosistem mujair kumbang karena kehidupan habitat ini bergantung dengan kualitas air.

"Mari kita lindungi ikan mujair kumbang yang menjadi salah satu ikon kuliner di Danau Ranau. Keberadaan hewan ini juga saat ini semakin langka sehingga perlu dilindungi agar tidak punah," jelasnya.

Ia mengungkapkan untuk menjadikan kawasan itu bersih diperlukan sarana pendukung seperti armada untuk mengangkut sampah di lokasi objek wisata itu. 

"Kawasan pantai dan lokasi yang sering dikunjungi wisatawan juga perlu dipasang kotak sampah supaya tidak membuang sampah sembarangan lagi," ujarnya.