Pertamina segera luncurkan pertamax turbo

id pertamina, gm pertamina mor ii, herman m zaini, pertamax turbo, bbm, minyak, spbu

Pertamina segera luncurkan pertamax turbo

General Manager Pertamina Marketing Operasional Regional II Sumatera Bagian Selatan Herman M Zaini. (Foto Antarasumsel.com)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Pertamina segera meluncurkan produk pertamax turbo dengan kadar oktan (Research Octane Number/RON) 98 dengan harga diperkirakan berkisar Rp10 ribu/liter untuk memperluas pangsa pasar minyak nonsubsidi.

General Manager Pertamina Marketing Operasional Regional II Sumatera Bagian Selatan Herman M Zaini di Palembang, Selasa, mengatakan lahirnya produk baru ini merupakan salah satu upaya Pertamina untuk tetap bertahan ditengah ambruknya harga minyak dunia yakni hanya sekitar 35 dolar/barrel.

"Setelah meluncurkan Pertalite, tak berapa lama lagi Pertamina akan mengeluarkan Pertamax Turbo. Dengan begitu, maka semakin banyak pilihan masyarakat untuk jenis bahan bakar minyak nonsubsidi, selain itu penggunaan BBM subsidi bisa semakin ditekan," Herman yang dijumpai seusai menghadiri acara penghargaan Markplus.

Ia mengatakan, saat ini Pertamina sangat bertumpu pada sektor pemasaran setelah sisi hulu yang menopang bisnis sebanyak 70 persen mengalami defisit hebat akibat anjloknya harga minya mentah.

Namun, di sisi lain, kondisi ini justru berefek positif karena memaksa Pertamina untuk berinovasi dalam melahirkan produk yang mampu terserap pasar dalam negeri dan luar negeri.

Jika sebelumnya Pertamina hanya memiliki produk Premium dengan RON 88, Pertamax RON 92, Pertamax Plus 95, dan Pertamax Racing RON 100, kini sudah menambah varian dengan Pertalite RON 90 dan tak berapa lama lagi Pertamax Turbo.

"Saat ini Pertamina sudah memasarkan minyak pelumas ke 26 negara, termasuk negara di Timur Tengah. Dan yang terbaru, Pertamina sedang membidik menjadi pemasok Stasiun Pengisian Bahan Bakar di Myanmar. Sekarang tender sedang berjalan," kata dia.

Jika berhasil memenangkan tender tersebut, maka Pertamina akan membangun sebanyak 1.360 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) bekerja sama dengan BUMN Myanmar, Myanmar Petroleum Products Enterprise dengan kepemilikan saham sebesar 49 persen, kata dia.