Harga bbm jenis premium dan solar turun Rp500

id harga bbm subsidi, bbm, premium, solar, spbu, Menteri ESDM, Sudirman Said

Harga bbm jenis premium dan solar turun Rp500

Seorang pengemudi Taksi perempuan membayar usai mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) (ANTARA FOTO/Saleh)

....Harga premium turun dari Rp6.950 menjadi Rp6.450 per liter atau turun Rp500 per liter. Solar juga turun Rp500 dari Rp5.650 menjadi Rp5.150 per liter....
Jakarta, (ANTARA Sumsel) - Pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar subsidi sebesar Rp500 per liter mulai 1 April 2016 pukul 00.00 WIB.   

"Kami putuskan harga premium turun dari Rp6.950 menjadi Rp6.450 per liter atau turun Rp500 per liter. Solar juga turun Rp500 dari Rp5.650 menjadi Rp5.150 per liter. Sedang, minyak tanah tetap," kata Menteri ESDM Sudirman Said usai rapat terbatas tentang penetapan harga BBM di Kantor Presiden Jakarta, Rabu.

Menurut dia, pemerintah secara periodik yakni setiap tiga bulan sekali akan mengevaluasi harga BBM tersebut.

"Kami konsisten setiap tiga bulan ditetapkan dan harga BBM ini juga telah mempertimbangkan pada Juni dan Juli memasuki Puasa dan Lebaran," katanya.

Sudirman juga menegaskan, pemerintah tidak akan melepas harga BBM ke mekanisme pasar.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya siap menjalankan putusan pemerintah itu dan mengharapkan harga BBM bisa bertahan hingga September 2016 atau selama enam bulan ke depan.

Sementara, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, setelah  penetapan harga BBM, pihaknya 
akan berkirim surat kepada pemerintah daerah untuk menurunkan tarif transportasi.

Penurunan tarif transportasi, lanjutnya, sekitar tiga persen tergantung angkutan tersebut menggunakan solar atau premium dan meliputi kapal laut, kereta api, angkutan kota antar provinsi (AKAP), dan angkutan kota dalam provinsi (AKDP).

"Nanti dirumuskan dalam Keputusan Menteri.

Tidak semua serta-merta bisa turun mulai 1 April 2016, terutama yang sudah dengan sistem pemesanan," ujar Jonan.

Sebelumnya dalam ratas, Presiden Joko Widodo mengatakan, berdasarkan hasil kalkulasi, harga BBM memang bisa turun.

"Saya juga minta agar Menhub bisa mengatur agar tarif transportasi turun. Jangan kalau naik ikut naik, kalau turun diam saja," ucap Presiden.

Sementara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan,  banyak persepsi yang mengatakan bahwa harga BBM di Indonesia termasuk mahal.

Menurut dia, memang Malaysia memiliki harga BBM lebih murah dibandingkan Indonesia.

Namun, harga solar di Vietnam dan Filipina lebih mahal dibandingkan Indonesia.

"Kebijakan ini untuk menjaga kondisi fundamental yakni harga barang tetap rendah, sehingga inflasi terjaga. Apalagi, kita akan hadapi bulan Puasa dan Lebaran. Untuk itu perlu langkah-langkah yang diatur pemerintah termasuk harga BBM," ucap Pramono.