KOI tinjau Jakabaring terkait penambahan cabang olahraga

id asian games, muddai madang, oca, koi

KOI tinjau Jakabaring terkait penambahan cabang olahraga

Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Muddai Madang (tiga dari kiri) memimpin rombongan meninjau Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sabtu, untuk memastikan kesiapan Sumatera Selatan menjadi tuan rumah Asian Games ke-18 tahun 2018.

...Selama ini komite eksekutif sekadar mendengar laporan saja. Sekarang melihat langsung, sehingga bisa menilai apakah Sumsel layak menambah cabang olahraga seperti renang dan senam, atau tidak...
Palembang (ANTARASumsel) - Sejumlah anggota komite eksekutif Komite Olimpiade Indonesia meninjau Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang, Sabtu untuk memastikan kesiapan Sumatera Selatan jika terjadi penambahan cabang olahraga Asian Games.

Rombongan yang dipimpin oleh Wakil Ketua Umum KOI Muddai Madang mengunjungi Wisma Atlet, Stadion Menembak, Stadion Akuatik, Gedung Olahraga Senam Conoco Philips, dan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.

Petinggi KOI ini melihat langsung kamar yang akan dijadikan tempat atlet menginap yan terletak di salah satu blok rusunawa atlet Jakabaring.

Saat ini, pembangunan tiga blok rusunawa sudah mencapai 90 persen.

Sebuah kamar contoh berukuran 6 x 6 meter sudah dilengkapi sarana dan prasarana seperti tempat tidur, pendingin udara, kursi tamu, dinding sudah dilapisi wall paper, hingga sebuah lukisan rumah limas sudah terpajang di dalamnya.

Kemudian ketika mengunjungi ruang makan atlet yang berada di satu kompleks dengan wisma atlet, Asisten III Pemprov Sumsel Ahmad Najib mengatakan bahwa Sumsel siap menambah kapasitas dari 1.500 atlet menjadi 2.500 atlet.

Usai mengamati kamar atlet, rombongan pun menuju Gedung Olahraga Senam Conoco Philips.

Wakil Ketua KOI Muddai Madang menilai tidak dibutuhkan lagi banyak penambahan jika nantinya gedung ini diproyeksikan untuk pertandingan senan Asian Games.

"Tinggal diperbaiki sedikit saja, gedung sudah sangat memadai dari sisi kapasitas," kata Muddai.

Begitu pula ketika masuk ke Stadion Akuatik, jajaran komite eksekutif KOI ini menilai Sumsel layak untuk menggelar pertandingan renang saat Asian Games mendatang.

Muddai mengatakan kedatangan rombongan KOI ke Palembang ini pada dasarnya ingin melihat langsung bagaimana kondisi sebenarnya.

"Selama ini komite eksekutif sekadar mendengar laporan saja. Sekarang melihat langsung, sehingga bisa menilai apakah Sumsel layak menambah cabang olahraga seperti renang dan senam, atau tidak," kata dia.

Ia melanjutkan hasil penilaian dari KOI ini akan dibawa dalam rapat bersama pemerintah untuk kemudian diperjuangkan di rapat Koordinasi Komite (Korkom) Asian Games 2018 bersama Olympic Council of Asia atau Dewan Olimpiade Asia di Bali, 10-11 Mei 2016.

"Nanti di Korkom keempat ini baru final mengenai pembagian cabang olahraga, berapa sesungguhnya yang dipercayakan ke Sumsel dan berapa yang akan dipercayakan ke provinsi lain seperti Jakarta, Banten dan Jawa Barat," kata Muddai.

Sebelumnya dalam Rapat Komite III di Jakarta pada 31 Januari 2016 diputuskan bahwa Sumsel kebagian 11 cabang olahraga di antaranya, sepak bola untuk babak penyisihan, kano/kayak, bola voli untuk babak penyisihan, dayung, menembak, triatlon, bola basket untuk babak penyisihan, sepak takraw, olahraga panjat tebing, tenis untuk babak penyisihan, dan soft-tenis untuk babak penyisihan.

Pembagian cabang ini membuat Sumsel kurang puas karena sedari awal membidik cabang olahraga bergengsi seperti atletik, renang, dan tenis lapangan, bahkan keinginan menggelar upacara penutupan Asian Game pun menjadi pupus setelah ditolak OCA.