Pandangan warga Palembang saksikan GMT terhalang awan

id tertutup awan, pandangan tertutup awan, cuaca di palembang saat gerhana matahari total cerah berawan, berawan

Pandangan warga Palembang saksikan GMT terhalang awan

Matahari tertutup awan saat terjadi GMT di Palembang. (Foto Antarasumsel.com/16/Yudi Abdullah)

...Secara umum kondisi cuaca di Kota Palembang dan wilayah Provinsi Sumatera Selatan lainnya pada saat terjadi gerhana matahari total cerah berawan...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Pandangan sebagian warga Kota Palembang, Sumatera Selatan saat terjadinya gerhana matahari total (GMT), Rabu pagi terhalang awan yang menyelimuti langit Bumi Sriwijaya itu.

Berdasarkan pengamatan melalui satelit, tutupan awan pada saat terjadi GMT di Kota Palembang dan sekitarnya 30-50 persen, kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel Indra Purnama, di Palembang, Rabu.

Dia menjelaskan secara umum kondisi cuaca di Kota Palembang dan wilayah Provinsi Sumatera Selatan lainnya pada saat terjadi gerhana matahari total cerah berawan.

Sedangkan pada siang hingga sore harinya diprakirakan cuaca berawan hingga berpeluang turun hujan ringan dan sedang dengan tutupan awan 50-85 persen, katanya.

Dia menjelaskan, pada saat terjadi GMT cuaca cukup bersahabat dan sesuai dengan prediksi secara statistik hujan yang turun pada pagi hari di Maret 2016 ini relatif sedikit berkisar 15 hingga 20 persen.

"Cuaca pagi ini cukup bersahabat dan mendukung dilaksanakannya kegiatan shalat gerhana matahari dan pengamatan proses fenomena alam langka itu di ruangan terbuka seperti yang disiapkan Pemerintah Kota Palembang dan Pemprov Sumsel," ujarnya.

Dia menjelaskan fenomena alam langka gerhana matahari total diprakirakan melintasi delapan kota di provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu.

Berdasarkan pengamatan melalui satelit, selain bisa dilihat masyarakat Kota Palembag, GMT juga bisa dilihat masyarakat di tujuh kota Sumsel lainnya yakni Lubuklinggau, Rupit, Muarabeliti, Talang Ubi, Sekayu, Pangkalanbalai, dan Indralaya.

Kota Palembang sebagai Ibukota Provinsi Sumsel sebagai salah satu dari 11 kota di Indonesia yang menjadi pusat kegiatan wisata Gerhana Matahari Total.

Beberapa kota yang dilintasi GMT yakni Palembang dengan durasi atau lamanya waktu berlangsungnya fenomena alam itu sekitar satu menit lima puluh dua detik (1:52 detik) yang mulai terjadi pada Rabu (9/3) pagi sekitar pukul 07.22 WIB, ujar Indra.

Sementara Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Selatan Herlan Aspiudin menjelaskan bahwa konsep wisata GMT yang disiapkan dan dipromosikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi setempat cukup diminati wisatawan asing.

"Sejumlah hotel berbintang di Palembang telah menerima kedatangan warga asal 12 negara yang menyaksikan fenomena alam langka GMT bersama pejabat, tokoh masyarakat, serta ribuan warga dari atas Jembatan Ampera dan pinggiran Sungai Musi di pelataran Benteng Kuto Besak, Kampung Kapitan, dan Kampung Arab," ujarnya.

Ratusan orang asing dari 12 negara seperti Singapura, Malaysia. Prancis, Inggris, Jerman, Belgia, Belanda, dan Amerika Serikat bersama warga Palembang dan daerah lainnya menyaksikan Gerhana Matahari Total (GMT) bersama ribuan warga Palembang dan sejumlah daerah Sumsel lainnya

Untuk menyambut tamu asing itu, hotel-hotel yang ada di Bumi Sriwijaya ini telah melakukan berbagai persiapan sesuai dengan permintaan tamu seperti berbagai menu makanan khas daerah dan internasional, kata Ketua PHRI Sumsel.