Politik dinasti pengaruhi kesuksesan pilkada di Sumsel

id pilkada, politik dinasti, dinasti, politik, survei, lembaga survei, pilkada serentak, pemilihan kepala daerah, bupati muba, muba

Politik dinasti pengaruhi kesuksesan pilkada di Sumsel

Direktur Eksekutif LKPI Harianto dan sejumlah pengamat politik menghadiri Focus Group Discussion membahas berbagai persoalan pilkada di Sumsel. (Foto Antarasumsel.com/16/Yudi Abdullah)

...Politik dinasti yang dimainkan oleh kepala daerah yang sedang berkuasa dan akan mengakhiri masa jabatannya sudah cukup banyak terbukti berhasil mengantarkan calon yang diusungnya...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) Harianto menyatakan politik dinasti memiliki pengaruh besar kesuksesan dalam pemilihan kepala daerah terutama di Provinsi Sumatera Selatan.

"Politik dinasti yang dimainkan oleh kepala daerah yang sedang berkuasa dan akan mengakhiri masa jabatannya sudah cukup banyak terbukti berhasil mengantarkan calon yang diusungnya memenangkan pemilihan kepala daerah (pilkada) di sejumlah kabupaten di Sumsel," kata Harianto dalam acara diskusi kelompok membahas berbagai permasalahan dalam pilkada secara langsung di salah satu kafe di Palembang, Sabtu.

Dalam diskusi kelompok (Focus Group Discussion/FGD) yang dipandu reporter radio Trijaya FM Faturachman dan didampingi pengamat politik dari Universitas Sriwijaya Andreas, dia menjelaskan bahwa, sebagai gambaran di Kabupaten Banyuasin mantan Bupati Amiruddin Inoed berhasil mengantarkan putranya Yan Anton Ferdian menjadi Bupati pengganti dirinya.

Kemudian baru-baru ini dalam pilkada serentak 9 Desember 2015 di sejumlah daerah Sumsel berhasil dimenangkan putra dan keponakan mantan bupati.

Mantan Bupati Ogan Ilir Mawardi Yahya berhasil mengantarkan putranya A W Nofiadi menjadi bupati periode 2016-2021.

Kemudian pilkada di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan dimenangkan Popo Ali Martopo keponakan mantan Bupati Muhtadin Serai.

Meskipun ada juga yang tidak berhasil memainkan politik dinasti seperti mantan Bupati OKU Timur Herman Deru gagal mengantarkan putrinya Percha Leanpuri menjadi Bupati OKU, dan Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki gagal mengantarkan putranya Muchendi menjadi Wakil Bupati Ogan Ilir, katanya.

Menurut dia, dalam kaitan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Musi Banyuasin pada 2017, yang akan diikuti Dody Reza putra Gubernur Sumsel Alex Noerdin yang juga sebelumnya sukses menjadi Bupati di kabupaten itu selama dua periode memiliki peluang sangat besar untuk memenangkan pilkada tersebut.

Untuk menghadapi calon yang memainkan politik dinasti itu membuat calon lain berpikir panjang untuk ikut bertarung dalam pilkada di kabupaten yang Bupatinya Pahri Azhari sekarang ini nonaktif bermasalah dengan KPK tersangdung kasus suap kepada anggota DPRD setempat.

Dalam pilkada di Kabupaten Musi Banyuasin diprediksi tidak akan banyak calon yang akan bertarung sebagaimana yang terjadi di kabupaten lain dalam pilkada serentak tahap pertama di tujuh kabupaten dalam Provinsi Sumsel 2015 lalu.

Calon yang mulai muncul dan cukup kuat untuk bertarung dalam pilkada Musi Banyuasin sekarang ini seperti Plt Bupati Beni Hernedi dari PDI Perjuangan dan Dody Reza Alex yang kini menjabat sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar.

Meskipun kedua figur calon bupati itu memiliki peluang yang besar untuk memenangkankan pilkada, masih terbuka peluang bagi calon lain untuk mengikuti pertarungan politik jika memiliki modal integritas yang tinggi, cerdas, dan mampu memperlakukan rakyat secara manusiawi, kata pemimpin lembaga survei yang sukses mengantarkan beberapa calon bupati memenangkan pilkada di Sumsel itu.