Musirawas perbanyak pasar penunjang ekonomi rakyat

id pasar, pemkab musirawas, diperidag musirawas, ekonomi rakyat

Musirawas perbanyak pasar penunjang ekonomi rakyat

Ilustrasi - Pasar (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

Musirawas, (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan memperbanyak membangun pasar tradisional di setiap kecamatan untuk menunjang tingkat ekonomi rakyat khususnya para petani.

Keberadaan pasar tradisional itu agar petani mudah menjual hasil buminya terlebih 80 persen produksi masyarakat setempat dari ladang dan persawahan, kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Musirawas, Bambang Hermanto di Musirawas, Jumat.

Saat ini sudah ada sekitar 70 buah pasar tradisonal tersebar di 199 desa dalam 14 kecamatan, selama tahun 2015 sudah membanguan dua pasar tradisonal yaitu di Kecamatan Tugumulyo dan Kecamatan Megang Sakti.

Semua daerah di Kabupaten Musirawas hingga saat ini sudah memiliki pasar meskipun belum permanen, pasar itu sifatnya mingguan untuk memberikan kesempatan kepada petani menjual hasil buminya.

Kedepan pihaknya akan membangunan khusus pasar buah karena para petani buah-buahan di wilayah itu masih sulit memasarkan produknya seperti buah jeruk, mangga, rambutan, kelngkeng dan jenis buah lainnya.

Berdasarkan pemantauan di lapangan para petani di Musirawas sudah ada menanam berbagai jenis buah-buahan termasuk anggur dan apel, namun dua jenis buah itu produksinya dan kualitasnya tidak sebanyak pada lahan berketinggian di atas 1.000 meter dari permukaan laut.

"Untuk mengatasi pemasaran buah-buahan itu kita sudah merencanakan membuat pasar khusus buah di kawasan Agropolitan Center, Muara Beliti setempat karena wilayah itu sangat strategis karena berada di pinggir jalan lintas Sumatera," ujarnya.

Pembuatan pasar buah itu nantikan akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Hortikultura setempat sebagai pusat produksi, sehingga petani tidak merasa khawatir untuk memasarkan hasil tanamannya, ujarnya.

Kabid Produksi Dinas Pertanian Hortikultura Musirawas Tohirin mengatakan rencana pembuatan pasar buah itu sangat tepat untuk memberikan solusi kepada petani buah yang selama ini sulit memasarkan produksinya.

Ia mengatakan bila tidak ada pasar khusus, hasil petani buah di wilayah itu akan terjual dengan harga rendah yang diatur pedagang borongan, sedangkan untuk memproduksi buah itu petani sudah mengeluarkan modal cukup besar.

Selama ini pedagang buah itu datang dari luar Musirawas untuk membeli buah dari petani setempat, seperti buah jeruk siam dan gergah yang bibitnya dibeli dari Kabupaten Lebong, Bengkulu.

Buah jeruk Lebong dari Musirawas itu produksinya terus meningkat karena pertani tertarik menanam jeruk itu selain rasnaya sangat manis juga cukup subur ditanam di wilayah bantaran sungai.

"Sekarang jeruk Lebong itu hanya tinggal nama, karena produksi petani jeruk Musirawas sudah melebihi petani di wilayah Lebong dan luas tanamannya mendekati ribuan hektare," ujarnya.

Penangkar jeruk Lebong Nata (28) membenarkan bahwa petani di Musirawas setiap bulan membeli bibit jeruk dari Lebong, Bengkulu ribuan pohon hal itu sudah berlangsung sejak tujuh tahun lalu.

Awalnya petani Musirawas itu membeli jeruk jenis Gerga yang dikenal berbentuk besar dan manis, namun belakangan ini beralih membeli bibit jeruk siam karena lebih cocok.

"Sebentar lagi petani jeruk di Lebong akan kalah dengan petani jeruk Musirawas karena produksi mereka lebih banyak dan rasanya cukup manis, terutama jeruk jenis gerga, sedangkan jeruk gerga Lebong banyak dikeluhkan pembeli rasanya mulai asam," jelasnya.