Lapak pasar 10 Ulu dibiarkan kosong

id pasar 10 ulu, pasar, pedagang, kepala pasar 10 ulu, bambang irwan

Lapak pasar 10 Ulu dibiarkan kosong

Ilustrasi - Warga kota tengah "memburu" kebutuhan pokok di salah satu pasar tradisional di Palembang. (Foto Antarasumsel.com/Yudi Abdullah)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Sebagian besar lapak pedagang di Pasar 10 Ulu Palembang masih dibiarkan kosong oleh pemiliknya karena sepi pembeli.

Hanya lapak di bagian depan yang ada di dalam gedung saja yang terisi oleh pedagang sayuran, kebutuhan pokok dan lainnya, Jumat.

Sementara, di halaman pasar justru sebaliknya, puluhan pedagang berjualan hingga meluber ke jalan sehingga membuat lokasi di sekitar pasar menjadi semeraut, kotor dan becek.

Kepala Pasar 10 Ulu Bambang Irawan di Palembang, Jumat, mengatakan keengganan para pedagang berjualan di dalam gedung menjadi persoalan sejak pasar resmi dioperasikan kembali (setelah revitalisasi) pada 14 Juli 2015.

Sebelum ada 100 los dan 500 petak, kemudian setelah direvitalisasi menjadi 350 los dan 86 petak sehingga ada sekitar 250-an pedagang yang tidak memiliki tempat.

Ratusan pedagang yang tidak tertampung ini pun berjualan di halaman pasar dan ada pula yang menyewa rumah penduduk di sekitarnya.

"Pernah, saya menyuruh petugas untuk memaksa pedagang di luar masuk ke dalam hingga terjadi keributan. Tapi, tetap saja, pada keesokan harinya, mereka berjualan di luar," kata dia.

Para pedagang ini beralasan kehilangan omzet hingga 70 persen jika berjualan di dalam gedung karena pembeli lebih suka berbelanja di luar.

"Lantaran itu, saya jadi menyerah karena kasihan juga setelah melihat mereka merugi," kata dia.

Padahal untuk memancing pedagang itu, pemerintah hanya mengutip retribusi Rp5.000 per hari.

"Saya suruh mereka masuk saja dan gunakan lapak yang ada meski sudah ada yang punya, tapi mereka tetap saja pilih dagang di luar," kata dia.

Novi, pedagang sayuran di pasar tersebut mengatakan lebih suka berjualan di luar karena ramai pembeli, selain itu ia juga tidak memiliki lapak di dalam gedung pasar.

"Lapak memang masih kosong tapi sudah ada yang punya semua, khawatirnya nanti yang punyanya marah. Saya sendiri saat pembagian lapak sebelum dipugar ini, tidak kebagian karena jumlahnya yang sedikit," kata dia.

Senada, Aminah pedagang lainnya mengatakan masih enggan berjualan di dalam meski memiliki lapak atas nama dirinya. Ketika itu dibuka pendaftaran dan penentuan lokasi lapak dengan cara diundi.

"Nanti tunggu ramai di dalam baru saya mau, sekarang masih sepi," kata dia.

Pasar 10 Ulu merupakan pasar terbesar di kawasan Seberang Ulu yang dikenal sebagai areal padat penduduk Kota Palembang.

Pemerintah Kota Palembang mencatat setidaknya ada 10 pasar tradisional yang harus diperbarui dari 20 yang ada.

Revitalisasi pasar tradisional di Sumsel ini masuk dalam program pemerintah Joko Widodo yang menargetkan perbaikan 5.000 pasar dalam lima tahun.