Bukit Sulap Lubuklinggau dijadikan persiapan Gerhana Matahari

id bukit sulap, lubuklinggau, gehana matahari total, wali kota lubuklinggau, sn prana putra sohe

Bukit Sulap Lubuklinggau dijadikan persiapan Gerhana Matahari

Tim dari Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melakukan pengukuran matahari di atas Jembatan Ampera Palembang,Sumsel. (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly/16)

Lubuklinggau, (ANTARA Sumsel) - Kawasan Bukit Sulap, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, akan dijadikan salah satu lokasi untuk melihat gerhana matahari yang diperkirakan terjadi pada 9 Maret 2016.

Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe, di Lubuklinggau, Rabu mengatakan lokasi Bukti Sulap itu sudah dipersiapkan oleh tim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) untuk memastikan posisi dan waktu gerhana matahari itu terjadi.

Ia mengatakan lokasi Bukit Sulap Lubuklinggau sangat strategis karena berketinggian di atas ribuan meter dari permukaan laut dan berada dalam kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) wilayah Sumatera Selatan.

Ditunjuknya Lubuklinggau menjadi salah satu lokasi melihat gerhana matahari itu karena sudah masuk daftar wilayah yang bisa melihat kejadian alam yang sangat langka itu.

Menurut para ahli dari Lapan itu memperkirakan Gerhana Matahari itu akan terlihat selama 11 detik dan merupakan kejadian alami yang langka terjadi, dengan demikian akan melibatkan banyak pihak untuk melihatnya.

Dalam fenomena alam itu akan mengikut sertakan seluruh elemen termasuk mengundang anak-anak sekolah karena merupakan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat berguna bagi anak sekolah.

Pemerintah kota Lubuklinggau melalui Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) akan memfasilitasi kegiatan tersebut dengan memanfaatkan momen Gerhana Matahari di Wisata Lubuklinggau.

Tim Lapan itu juga akan memastikan persiapan untuk menyaksikan Gerhana Matahari, dengan meneliti apakah masyarakat bisa melihat tanpa menggunakan alat bantu apapun, sekaligus menangkal adanya berbagai tahayul yang berkembang di masyarakat saat terjadi Gerhana Matahari tersebut, ujarnya.

Kabag Humas Pemkot Lubuklinggau Hendra Gunawan mengatakan saat ini kawasan Bukit Sulap itu dikelola menjadi obyek wisata alam dan perlombaan sepeda gunung internasional dan sekarang telah dibangun "inclinator" menuju atas bukit, untuk memudahkan pengunjung melihat keindahan alam sekitarnya.

Selain itu juga bisa dijadikan sarana mengangkut sepeda gunung para peserta perlombaan antara negara seperti yang digelar 2014 ada 20-an negara ikut lomba sepeda gunung di wilayah itu.

Saat ini Kota Lubuklinggau memiliki inclinator terpanjang se-Indonesia dengan ukuran 600 meter untuk sampai ke puncak dengan memiliki empat shelter.

Rinciannya, dari shelter A ke B memiliki panjang 260 meter dengan tingkat kemiringan 22 derajat, shelter B ke C memiliki jarak 180 meter dengan kemiringan 35 derajat, sedangkan jarak dari shelter C menuju shelter D berjarak 160 meter dengan kemiringan sampai 40 derajat.

Pembangunan inclinator itu ada tiga tahap, yakni mulai dari perencanaan sampai dengan uji coba dengan pondasi dan rel yang telah terpasang, kedua melengkapi sarana prasarana dan terakhir memperindah dengan membuat taman dan apapun tempat wisata menjadi indah.

Kota Lubuklinggau masih menjadi tempat terbaik di Asia, setelah sarana pendukung itu sudah rampung seluruhnya Kota Lubuklinggau bisa menjadi tempat pelaksanaan sepeda gunung terbaik di dunia.

Sekarang inclinator itu sudah 95 persen selesai dan dalam tahap uji coba, setiap hari libur atau hari-hari besar banyak pengunjung ke atas Bukti Sulap menggunakan fasilitas tersebut, khususnya para siswa dari berbagai sekolah di wilayah itu, ujarnya.