Enam daerah di Sumsel waspada banjir

id bmkg sumsel, prakiraan cuaca, cuaca sumsel, cuaca, banjir

Enam daerah di Sumsel waspada banjir

Il;ustrasi (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

....Daerah yang kemungkinan berpotensi terjadinya bencana banjir, seperti Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Musirawas, Ogan Ilir, dan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali)....
Palembang, (ANTARA Sumsel) - Stasiun Klimatologi Kenten Palembang menyatakan enam daerah di Provinsi Sumatera Selatan pada musim hujan Februari 2016 ini dalam kondisi waspada banjir karena berada pada kawasan dataran rendah dan daerah aliran sungai.

Keenam daerah yang kemungkinan berpotensi terjadinya bencana banjir, seperti Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Musirawas, Ogan Ilir, dan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali), kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel Indra Purnama, di Palembang, Rabu.

Dia menjelaskan, curah hujan di provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu masih cukup tinggi, berdasarkan pengamatan melalui satelit cuaca intensitas curah hujan pada bulan ini mencapai hingga 400 milimeter disertai angin kencang.

"Sekarang ini perlu diwaspadai kemungkinan turunnya hujan lebat disertai angin kencang yang berpotensi mengakibatkan bencana banjir dan angin langkisau atau yang dikenal dengan puting beliung," ujarnya.

Selain banjir, dalam kondisi curah hujan yang masih cukup tinggi, masyarakat juga diimbau mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor.

Beberapa daerah berpotensi terjadinya bencana tanah longsor seperti Kabupaten Lahat, Empat Lawang, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, dan Kota Pagaralam, mengingat daerah tersebut berada pada kawasan dataran tinggi.

Sejumlah daerah itu dalam sebulan terakhir mulai ada yang dilanda banjir dan tanah longsor, melihat kondisi tersebut masyarakat di daerah tersebut diimbau agar meningkatkan kewaspadaan dari ancaman bencana alam tersebut sehingga diharapkan dampak negatif dari musim hujan dapat dihindari atau paling tidak bisa diminimalkan kerugian harta benda dan korban jiwa, kata Indra.

Sementara Plt Kepala Dinas Sosial Sumatera Selatan Belman Karmuda menjelaskan bahwa dalam kondisi waspada bencana musim hujan sekarang ini pihaknya menyiagakan 759 sukarelawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu masyarakat jika terjadi bencana banjir dan tanah longsor.

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan bantuan tanggap darurat untuk mengantisipasi terjadinya sejumlah masalah sosial.

Bantuan tanggap darurat yang disiapkan itu antara lain dalam bentuk bahan makanan dan dana rehabilitasi rumah maksimal Rp10 juta per kepala keluarga.

Menurut dia, pada musim hujan sekarang ini beberapa daerah di Sumsel berpotensi terjadinya bencana seperti banjir dan tanah longsor.

Masyarakat yang mengalami bencana alam tersebut akan diberikan bantuan tanggap darurat jika sampai berpotensi menimbulkan masalah sosial seperti rawan pangan dan tidak mampu memperbaiki rumah mereka yang rusak.

"Tidak semua korban bencana alam diberikan bantuan tanggap darurat, bantuan ini sifatnya sebagai perlindungan sosial kepada masyarakat yang benar-benar layak menerimanya," ujar Belman.