Dinas Sosial tampung puluhan anak terlantar

id dinas sosial musirawas, bantuan, keluaraga miski, anak yatim piatu, anak terlantar, penampungan

Dinas Sosial tampung puluhan anak terlantar

Ilustrasi - anak yatim piatu (FOTO ANTARA)

Musirawas, (ANTARA Sumsel) - Dinas Sosial Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, menampung puluhan orang anak keluarga miskin dan yatim piatu yang selama ini hidupnya terlantar di daerah itu.

Dinas Sosial melakukan itu sebagai tindaklanjut program pemerintah (Kementerian Sosial) yang mencatat ada sekitar 4,1 juta anak terlantar di Tanah Air sekarang ini, kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Musirawas Yamin Pabli, Jumat.

Ia mengatakan anak keluarga miskin dan yatim piatu yang terlantar jumlahnya saat ini cukup banyak, terutama yang tinggal di pedesaan pada 14 kecamatan wilayah itu, mereka sebagian masih dalam usia sekolah.

"Kita sudah menurunkan tim ke lapangan hingga saat ini baru tertampung sekitar 50 orang, sedangkan sisanya mencapai ratusan orang akan dilakukan pendataan karena anggaran belum tersedian," katanya.

Menjamurnya anak terlantar itu akibat tingkat perekonomian orang tuanya menurun tajam, setelah anjloknya harga hasil perkebunan seperti karet dan buah kelapa sawit dalam setahun terakhir ini.

Anak terlantar yang berhasil ditampung itu saat ini dititipkan di tiga panti asuhan yaitu Panti Asuhan Madrotillah, Panti Asuhan Budi Mulya, dan Panti Asuhan Mutiara Kasih.

Mereka tidak hanya dari Kabupaten Musirawas, tapi ada juga berasal dari kabupaten pemekaran Musirawas Utara, anak yang terlantar itu mayoritas masih duduk di bangku sekolah mulai tingkat SD, SMP dan SMA.

Setelah ditampung di panti asuhan mereka akan terus dipantau dan pembinaan agar tidak berkeliaran di luar seperti sebelumnya. Di panti itu juga mereka mendapatkan pembelajaran untuk mendukung pendidikan yang ada selama ini.

"Bila ada anak-anak yang terlantar kita siap melakukan penampungan di sejumlah panti asuhan yang ada dibawah naungan Dinas sosial setempat," tuturnya.

Ia menambahkan penampungan anak terlantar itu tidak selamanya bertahan di panti asuhan, mereka hanya pada usia belajar saja karena keterbatasan anggaran.

Bagi anak yang sudah menyelesaikan pendidikan SMA/sederajat maka diharapkan dapat mandiri bekerja dan mencari hidup di luar panti karena mereka sudah diberikan bekal pendidikan, ujarnya.