Presiden Jokowi: era persaingan harus bangun "country branding"

id presiden jokowi, joko widodo, country branding, citra negara, persaingan negara

Presiden Jokowi: era persaingan harus bangun "country branding"

Presiden RI Joko Widodo (ANTARA FOTO)

....Dibangun 'positioning'-nya, dibangun depresiasinya, dibangun 'branding'-nya, dikemas produk-produknya sehingga muncul sebuah persepsi, muncul sebuah 'image' negara yang mereka kehendaki....
Jakarta, (ANTARA Sumsel) - Presiden Joko Widodo menyatakan dalam era kompetisi dan persaingan ini negara manapun harus bisa membangun "country branding".

"Dibangun 'positioning'-nya, dibangun depresiasinya, dibangun 'branding'-nya, dikemas produk-produknya sehingga muncul sebuah persepsi, muncul sebuah 'image' negara yang mereka kehendaki," kata Presiden saat pidato dalam pertemuan Bakohumas Kementerian/Lembaga dan BUMN untuk Percepatan Pembangunan di Istana Negara, Jakarta, Kamis.

Presiden menegaskan bahwa semua negara saat ini, termasuk AS dan India yang telah sukses melakukan "country branding" atau membangun kemasan citra negara.

"Presiden (Barack) Obama dan Perdana Menteri Narendra Modi melakukan itu. Untuk apa? 'country branding'," kata Presiden.

Menurut Jokowi, dengan adanya "country branding" akan muncul image mengenai perdagangan, pariwisatanya, investasi yang sangat baik.

Presiden juga berpesan walaupun sudah terbangun persepsi yang baik tetapi jangan melupakan lapangannya juga harus dibangun yang baik pula.

"Jangan sampai image-nya sudah sudah baik, tapi lapangannya kocar-kacir. Itu yang saya tidak mau," kata Presiden.

Dalam kesempatan ini, Presiden juga meminta para Humas Kementerian/Lembaga dan BUMN harus bisa menginformasikan semua program yang sedang dijalankan oleh pemerintah.

"Kita perlu menginformasikan apapun yang dikerjakan oleh kementerian, lembaga, oleh BUMN. Informasikan secepat-secepatnya kepada rakyat agar  tahu apa yang kita kerjakan," katanya.

Presiden meminta tidak hanya informasi yang baik saja, tetapi juga suatu hal jika terjadi permasalahan harus juga disampaikan ke rakyat.

"Apalagi kalau ada permasalahan, harus ada respon yang cepat, tidak usah nunggu-nunggu sehingga rakyat harus mendapat informasi sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya," kata Presiden.