Lubuklinggau berikan pengobatan gratis 24 jam

id pemkot lubuklinggau, lubuklinggau, layanan kesehatan, wali kota lubuklinggau sn prana putra sohe

Lubuklinggau berikan pengobatan gratis 24 jam

Ilustrasi - Seorang Dokter memeriksa pasien anak (Foto Antarasumsel.com/M. Deden Baihaqi/15)

....Pengobatan gratis dengan sistem jemput bola itu sudah dilakukan sejak tahun lalu, namun masih ada masyarakat yang belum mengetahui program tersebut....
Lubuklinggau, (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Lubuklinggau, Sumatera selatan, memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat selama 24 jam, dengan fasilitas mobil klinik agar kesehatan masyarakat setempat dapat terjamin untuk menjalani hidup sehari-hari.

Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Soeh, Kamis, mengatakan pengobatan gratis dengan sistem jemput bola itu sudah dilakukan sejak tahun lalu, namun masih ada masyarakat yang belum mengetahui program tersebut.

"Kami minta dinas kesehatan secara rutin melakukan sosialisasi agar masyarakat kecil yang berada di pelosok kota bisa mengetahui program tersebut," katanya.

Ia mengatakan kalau masyarakat ingin berobat menggunakan program Jaminan Kesehatan harus memenuhi syarat antara lain membawa KTP, kartu keluarga dan keterangan tidak mampu dari kelurahan, namun dengan program pengobatan gratis itu akan lebih mudah.

Sebagai bentuk perhatian Pemerintah Kota Lubuklinggau dibidang kesehatan telah disiapkan antara lain mobil klinik jemput bola dan peningkatan pelayanan, sedangkan masalah administrasi dinomor duakan.

Pelayanan kesehatan itu diberikan secara gratis kepada masyarakat membutuhkan selama 24 jam, bahkan untuk hari Sabtu dan Minggu mobil klinik jemput bola masih tetap dibuka untuk melayani masyarakat.

Selain itu untuk pelayanan kesehatan di rumah sakit juga diutamakan pelayanan terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan administrasi dan sebagainya.

Kepada seluruh petugas kesehatan diimbau agar masuk kerja tetap waktu, jangan sampai ada yang terlambat disamping petugas jaga, bila pergi ke kantor sering terlambat akan berpengaruh pada kinerja pegawai yang seharus lebih disiplin sebagai pelayanan publik.

"Hal itu diketahui saat saya melakukan inspeksi mendadak ke Rumah Sakit Siti Aisyah beberapa hari lalu, diketahui ada 33 pegawai yang datangnya terlambat," tandasnya.

Mestinya sebagai pelayanan kesehatan harus lebih disiplin karena setiap pegawai mempunyai tanggungjawab dalam melayani masyarakat, khususnya yang akan atau sedang berobat.

Kedepan para pegawai diimbau untuk siap membantu masyarakat dan bekerja secara disiplin, apabila ditemukan pegawai yang malas atau sengaja tidak mau kerja di hari Sabtu dan Minggu khusus untuk mobil klinik jemput bola akan diberikan sanksi, tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau Nawawi Akib mengatakan pengobatan gratis dengan sistem jemput bola itu, secara rutin sudah disosialisasikan ke masyarakat setempat, namun kadang kala masih ada warga enggan menggunakan fasilitas tersebut.

Ia mengatakan awalnya masyarakat masih menganggap pengobatan gratis itu hanya sebatas orang tertentu, tapi nyatanya tidak demikian dan betul-betul untuk warga kurang mampu.

Saat ini malah petugas mobil klinik yang kewalahan untuk melayani permintaan masyarakat, terutama sejak adanya penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) saat ini.

Akibat terus bertambahnya penderita DBD di wilayah itu hingga data terakhir mencapai 179 orang dan meninggal dunia tiga orang, daerah itu masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa jangkitan penyakit malaria, ujarnya.