Rupiah Senin sore bergerak menguat 202 poin

id rupiah, mnguat, beregrak menguat, naik, rupiah menguat terhadap dolar amerika serikat

Rupiah Senin sore bergerak menguat 202 poin

Uang rupiah kertas pecahan Rp50.000 dan Rp100.000. (Foto Antarasumsel.com/14/Yudi Abdullah)

...Nilai tukar rupiah menguat cukup tajam terhadap dolar AS. Salah satu yang memicu penguatan nilai tukar rupiah yakni kebijakan Bank Sentral Jepang (BOJ) memangkas suku bunga acuannya menjadi negatif...
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Senin sore bergerak menguat sebesar 202 poin menjadi Rp13.576 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.778 per dolar AS.
        
"Nilai tukar rupiah menguat cukup tajam terhadap dolar AS. Salah satu yang memicu penguatan nilai tukar rupiah yakni kebijakan Bank Sentral Jepang (BOJ) yang memangkas suku bunga acuannya menjadi negatif yakni minus 0,1 persen, situasi itu memicu imbal hasil di negara itu menjadi tergerus," ujar Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta.
       
Dipangkasnya suku bunga acuan bank sentral Jepang itu, lanjut dia, mendorong perpindahan aset investasi ke negara-negara yang masih menawarkan imbal hasil positif, salah satunya Indonesia. Aliran dana asing cenderung masuk pada surat utang atau obligasi pemerintah berbasis rupiah.
       
"Banyak dana asing masuk ke pasar obligasi domestik, apalagi perekonomian Indonesia juga dinilai relatif stabil. Dana asing yang masuk itu membuat permintaan nilai tukar domestik meningkat sehingga mengangkat kurs rupiah terhadap dolar AS," katanya.
        
Di sisi lain, lanjut dia, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat pada kuartal IV 2015 yang diperkirakan melambat menambah sentimen positif bagi laju nilai tukar rupiah.
       
"Namun pelaku pasar harus tetap mewaspadai sentimen-sentimen selanjutnya, jika PDB AS meningkat maka potensi dolar AS kembali bergerak menguat cukup terbuka," katanya.
       
Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan bahwa data inflasi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Januari 2016 sebesar 0,51 persen dinilai positif pelaku pasar uang.
        
"Inflasi sebesar itu cukup terjaga. Apalagi potensi Bank Indonesia menurunkan suku bunga (BI rate), cukup terbuka. Penurunan BI rate dapat mendorong kredit di dalam negeri meningkat yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi," katanya.
        
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin (1/2) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.699 dibandingkan Jumat (29/1) Rp13.846.