Lubuklinggau, (ANTARA Sumsel) - Peredaran dan pengguna narkoba di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, sudah memprihatinkan karena tidak hanya beredar secara bebas antara kelompok masyarakat, tapi sudah merambah ke sekolah-sekolah.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Lubuklinggau H Ibnu Munzakir, Rabu mengatakan untuk menekan peredaran narkoba itu perlu penanganan khusus dan tetap melibat masyarakat.
Ia menjelaskan, selama tahun 2015-2016 pihaknya berhasil membekuk sembilan siswa SMP dan SMA di Kota Lubuklinggau karena kedapatan mengedar dan pengguna barang haram tersebut.
Memasuki tahun 2016 petugas kembali berhasil membekuk dua siswa SMA dan saat ini tengah dilakukan penelusuran sekolah-sekolah lain yang diperkirakan rawan penyebaran narkoba tersebut.
Menurut dia, faktor utama penyebab penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar itu antara lain pergaulan teman sebaya yang tidak bersekolah atau anak putus sekolah.
Beberapa orang dipregoki anak tingkat SMP putus sekolah lebih memilih masuk kelompok "anak Funk" sehingga ikut-ikutan menggunakan narkoba.
Selain itu narkoba merupakan tempat pelarian anak putus sekolah atau anak tidak nyaman tinggal di rumah atau sekolah.
Ada juga beban berat dari sekolah, sehingga membuat anak tidak nyaman belajar dan mencari hal-hal yang menarik dan mudah mendapatkan uang.
Ia mengharapkan, Dinas Pendidikan agar mengimbau kepada seluruh sekolah untuk tidak terlalu keras dalam sistem belajar mengajar.
Demikian juga para orang tua jangan sepenuhnya menyerahkan pendidikan kepada sekolah, tapi setelah pulang sekolah itu merupakan tanggung jawab untuk membina anaknya agar tidak terjebak pada tindak kriminal.
"Jangan sampai ketika ada masalah anak-anak menjauh dari keluarga dan sekolah, dan mendekat kepada orang-orang yang sudah berkecimpung pada pelanggaran hukum," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau Erwin Armeidi menegaskan saat ini pihaknya tengah berupaya untuk membuat anak gemar mengikuti kegiatan positif.
Kegiatan di luar sekolah bagi siswa itu antara lain ikut mengembangkan minat dan bakat anak, sehingga mereka tak ada waktu untuk bergaul dengan anak putus sekolah.
Apa lagi saat ini Dinas Pendidikan tengah menerapkan kegiatan pencanangan Gemar Beribadah setiap Senin malam dan pencanangan Gerakan Linggau Bersih, Berkata Baik dan Santun.
Selain itu para pendidik diimbau untuk memperketat pengawasan di sekolah dan terus menerapkan sistem pembelajaran berkarakter.
Sedangkan sanksi bagi anak yang nakal, tetap dikembalikan pada sekolah, karena sistem pendidikan memiliki sanksi sendiri mulai dari ringan sampai berat, ujarnya.
Berita Terkait
Pertamina tambah sebanyak 19 ribu tabung LPG 3 kilogram di Lubuklinggau
Minggu, 24 Maret 2024 23:14 Wib
Empat Lawang-Lubuklinggau Sumsel MoU pengendalian inflasi
Selasa, 27 Februari 2024 22:12 Wib
Retribusi Lubuklinggau capai 62,4 persen dari target Rp9 Miliar
Jumat, 26 Januari 2024 13:45 Wib
Truk tonase besar dialihkan menghindar ruas Sekayu-Lubuklinggau yang terendam banjir
Minggu, 21 Januari 2024 11:27 Wib
Personel Polri penabrak siswa di Lubuklinggau diperiksa Propam
Sabtu, 20 Januari 2024 14:14 Wib
Anies Baswedan kampanye di Lubuklinggau, dijadwalkan cicipi pindang khas setempat
Senin, 18 Desember 2023 9:10 Wib
Kejari Lubuklinggau musnahkan barang bukti perkara inkracht
Selasa, 12 Desember 2023 6:51 Wib
Tekan kecanduan gadget, Kota Lubuklinggau gencarkan lomba permainan tradisional
Kamis, 7 Desember 2023 13:28 Wib