Warpres: mahasiswa jangan hanya bersemangat bahas politik

id wakil presiden, jusuf kalla, ekonomi, mahasiswa, pmkri

Warpres: mahasiswa jangan hanya bersemangat bahas politik

Wakil Presiden Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Jakarta, (ANTARA Sumsel) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengemukakan agar berbagai organisasi kemahasiswaan jangan hanya bersemangat dalam membahas beragam masalah politik, tetapi juga ikut aktif berkontribusi mengatasi persoalan bidang lainnya seperti sejumlah permasalahan sosial-ekonomi.

"Mahasiswa jangan hanya bersemangat ketika berbicara masalah politik," kata Wapres saat meresmikan Pembukaan Kongres ke-29 dan MPA ke-28 Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) di Istana Wapres, Jakarta, Senin.

Menurut Jusuf Kalla, berbagai organisasi kemahasiswaan juga diharapkan jangan selalu melihat kondisi bangsa dalam keadaan krisis terus-menerus.

Wapres menyadari bahwa dalam sejumlah titik perjalanan bangsa Indonesia seperti tahun 1966, 1974, dan 1998 ada krisis besar sehingga peran mahasiswa juga dibutuhkan secara besar sebagai motor gerakan moral untuk perubahan bangsa.

Namun, lanjutnya, keadaan yang ada saat ini telah berubah sehingga harus pula dilihat lebih jernih karena salah satu tugas mahasiswa adalah mempersiapkan diri dalam mengembangkan teknologi dan iptek guna mengembangkan bangsa.

Kalla menyebutkan bahwa bagi alumni universitas, saat ini harapan menjadi PNS (pegawai negeri sipil) sangat kecil karena kapasitas sudah cukup, sehingga harapan yang paling luas adalah menjadi seorang pengusaha atau profesional.

"Kita butuh banyak orang profesional dan pengusaha yang baik. Tanpa semua itu, suatu bangsa kehilangan daya dorongnya," ucapnya.

Wapres mengingatkan bahwa saat ini juga telah dibicarakan di tingkat internasional mengenai revolusi keempat, setelah hadirnya revolusi industri, revolusi kendaraan bermotor, dan revolusi IT (teknologi informasi).

Sementara itu, Ketua PMKRI Lidya Natalia Sartono juga mengatakan, acara kongres dan majelis permusyawaratan anggota (MPA) merupakan ajang melahirkan kaderisasi serta juga menjadi ruang silaturahim intelektualitas dengan tema mempertegas solidaritas kebangsaan dan kemajemukan menuju Indonesia yang berkeadilan.

"Harapan kami perlu adanya suara pemuda yang tidak takut dalam pergerakan kebangsaan Indonesia," kata Ketua Umum PMKRI.