Gubernur: LRT buat Palembang lebih tertata

id Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, lrt, kereta api ringan, light rail transit,

Gubernur: LRT buat Palembang lebih tertata

Ilustrasi - Sejumlah pekerja memasang pagar pembatas pembangunan proyek kereta api ringan/Light Rail Transit (LRT) di kawasan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Palembang, Sumsel. (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/15/den)

....LRT ini menggunakan median jalan, dan tingginya mencapai 20 meter. Jadi jika ingin menanam pohon pinang pun masih bisa di bawahnya. Tidak benar kiranya bahwa taman-taman yang ada ini bakal hilang....
Palembang, (ANTARA Sumsel) - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan keberadaan infrastruktur jalur kereta api ringan "light rail transit" (LRT) tidak akan menggangu keindahan Kota Palembang, tapi justru membuat menjadi lebih tertata.

"LRT ini menggunakan median jalan, dan tingginya mencapai 20 meter. Jadi jika ingin menanam pohon pinang pun masih bisa di bawahnya. Tidak benar kiranya bahwa taman-taman yang ada ini bakal hilang," ujar Alex di Palembang, Rabu.

Ia mengatakan, lantaran bentuk fisik seperti itu maka keberadaan LRT ini tidak akan membuat Kota Palembang menjadi semeraut, justru menjadi lebih modern.

"Ini yang terus disosialisasikan ke masyarakat. Hingga kini masih yang banyak yang belum tahu bahwa LRT ini akan melewati Jembatan Ampera. Ada pula yang bertanya, apakah lewat atas atau lewat bawah," ujar mantan Bupati Musi Banyuasin ini.

Infrastruktur modern LRT ini menjadi yang pertama di Indonesia sebagai sarana transfortasi yang diperuntukkan bagi atlet dan ofisial Asian Games ke-18 tahun 2018.

LRT sepanjang 24,5 km itu akan membentang dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II ke Kompleks Olahraga Jabaring dengan 13 stasiun pemberhentian.

Semula Sumsel merencanakan membangun monorel, namun skema investasi dengan mengandeng pihak swasta tak kunjung berhasil karena secara hitung-hitungan ekonomi tidak akan menguntungkan pihak ketiga.

Kemudian, Pemprov Sumsel mengalihkan ke infrastruktur LRT karena tidak membutuhkan pembebasan lahan (menggunakan median jalan).

Dari delapan kota yang mengajukan meminta dana APBN, Kota Palembang akhirnya dipilih pemerintah karena perannya sebagai tuan rumah Asian Games.

"Jika tidak ada Asian Games maka tidak ada LRT di Palembang, karena tidak mungkin bisa menyediakan dana sebesar Rp7,2 triliun. Inilah yang sejatinya menjadi tujuan menjadi tuan rumah Asian Games, yakni mendapatkan dana pembangunan infrastruktur bersumber dari APBN," tutur dia.

Sementara itu, pembangunan lima zona stasiun LRT mulai dikerjakan untuk mengejar target selesai sebelum pelaksanaan Asian Games ke-18 tahun 2018, dan di beberapa titik mulai terjadi kemacetan.