Gubernur: skema bagi hasil migas harus direvisi

id Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, dana bagi hasil, bagi hasil migas, migas sumsel

Gubernur: skema bagi hasil migas harus direvisi

Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/15/den)

....Daerah penghasil minyak bumi hanya dapat 15 persen, dan 85 persen diserahkan ke pusat. Seharusnya 50 persen kembali ke daerah penghasil karena yang mengalami kerusakan lingkungannya yakni daerah penghasil....
Palembang, (ANTARA Sumsel) - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menilai skema dana bagi hasil minyak dan gas bumi harus direvisi karena kurang mengedepankan prinsip keadilan.

"Daerah penghasil minyak bumi hanya dapat 15 persen, dan 85 persen diserahkan ke pusat. Seharusnya 50 persen kembali ke daerah penghasil karena yang mengalami kerusakan lingkungannya yakni daerah penghasil," kata Alex di Palembang, Kamis.

Ia mengemukan, ketika menjadi Bupati Musi Banyuasin sempat mengajukan permohonan ke Pemerintah Pusat agar merevisi dana bagi hasil migas.

Hal ini dilatari juga, karena Muba menanggung kerugian lebih besar jika dibandingkan dengan dana bagi hasil yang didapatkan.

Ia pun sempat mengajukan untuk diberikan waktu selama tiga tahun untuk menerima dana bagi hasil migas sebesar 50 persen, untuk kemudian dikembalikan ke skema awal.

"Tujuannya untuk membenahi infrastruktur di Muba, seperti bangun jembatan, jalan, dan lainnya. Tapi sayangnya, hingga saya terpilih menjadi gubernur, permohonan saya tidak pernah digubris," kata dia.

Pada tahun 2015 ini, APBD Sumsel seharusnya sudah menembus Rp8 trilun, tapi lantaran pengurangan dana bagi hasil migas senilai Rp800 miliar membuat hanya Rp7,2 triliun.

Menurut Alex kondisi ini cukup menyulitkan karena terpaksa harus mengurangi beberapa program kerja yang sudah berjalan secara berkesinambungan sejak beberapa tahun lalu.

Namun, terlepas dari hal itu, Sumsel mendapatkan subsitusi dari pengurangan dana bagi hasil migas itu, karena terdapat dana APBN sekitar Rp1 triliun di bidang pertanian, dan jalan tol senilai Rp4,2 triliun. "Jika dihitung-hitung, masih lebih," ucap Alex.