Polisi perketat pengamanan penetapan calon terpilih pilkada

id polisi, polres musirawas, kapolres musirawas, AKBP Herwansyah Saidi, pilkada musirawas, pilkada, calon bupati musirawas

Polisi perketat pengamanan penetapan calon terpilih pilkada

Ilustrasi - Personel pengamanan Pilkada serentak di Sumsel, 9 Desember 2015 (Foto Antarasumsel.com/Fenny Selly/15)

Musirawas, (ANTARA Sumsel) - Polres Musirawas, Sumatera Selatan, memperketat pengamanan penetapan calon bupati dan wakil bupati terpilih pada Pilkada 2015 di dua kabupaten yaitu Kabupaten Musirawas dan kabupaten Musirawas utara.

Kapolres Musirawas AKBP Herwansyah Saidi, Selasa, menjelaskan kondisi pengamanan masih siaga oleh pihak kepolisian dan TNI.

Aparat akan memperketat pengamanan saat penetapan calon terpilih Bupati dan Wakil Bupati Mursirawas-Musirawas Utara agar berlangsung aman dan tertib.

Ia mengatakan hingga saat ini untuk pengamanan masih sama seperti pelaksanaan Pilkada, personil juga masih cukup dalam pengamanan yang saat ini sangat kondusif.

"Pengamanan masih kita lakukan, meski situasi kondusif dan aman, namun kita masih tetap siaga melakukan pengamanan dengan personil yang masih lengkap," tandasnya.

Pola pengamanan juga tetap dilakukan secara penuh hingga penetapan dan sampai pada proses pelantikan nanti, personil masih dibantu dari Polda dan bantuan dari Polres lainnya.

Mengenai pola pengamanannya akan disesuaikan dengan kondisi lapangan karena akan berbeda pengamanan di Kabupaten Musirawas Utara dan Kabupaten Musirawas, ujarnya.

Wakapolres Musirawas Kompol Yoga Baskara menyebutkan pihaknya telah memproses 20 orang warga yang terjadi kericuhan saat proses Pilkada di Kabupaten Musirawas dan Kabupaten Musirawas Utara berlangsung.

Petugas telah mengamankan berbagai barang bukti saat kericuhan itu terjadi antara lain senjata api rakitan dan senjata tajam terutama di Kabupaten Musirawas Utara.

Ia mengatakan faktor kericuhan itu terjadi antara lain lantaran ada yang tidak menerima dari pendukung salah satu calon terhadap pasangan calon lainnya.

"Mungkin mereka tidak terima pasangan calon dukungan mereka kalah hingga akhirnya terjadi kericuhan itu, apalagi watak warga di sana memang sedikit emosional," ungkapnya.

Menyinggung adanya anggota Polri tertembak di lapangan beberapa beberapa hari lalu, hal itu terjadi karena masih banyaknya warga memiliki dan menyimpan senjata api rakitan.

Kapolda Sumsel juga sudah mengimbau kepada masyarakat agar menyerahkan senjata api rakitan ke petugas dengan kesadaran sendiri karena beliau konsisten untuk memeranginya agar peredaran senjata api dapat berkurang.

"Bagi warga yang tidak menyerahkan senjata api rakitan ke petugas, bila tertangkap baik melalui razia maupun informasi dari masyarakat maka pemiliknya akan diproses secara hukum,` tandasnya.