BKKBN Sumsel fokus tekan laju pertumbuhan penduduk

id bkkbn, bkkbn sumsel, kepala bkkkbn sumsel, Aan Jumhana Mulyana, pertumbuhan penduduk, penduduk sumsel

BKKBN Sumsel fokus tekan laju pertumbuhan penduduk

Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel Aan Jumhana Mulyana (Foto:antarasumsel.com/15/Dolly Rosana)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Sumatera Selatan fokus menekan laju pertumbuhan penduduk karena masih berada di atas angka rata-rata nasional, kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Sumsel Aan Jumhana Mulyana. 

Laju pertumbuhan penduduk Sumsel per tahun mencapai 1,49 persen, atau lebih tinggi dari angka rata-rata nasional yang mencatat 1,45 persen, katanya di Palembang, Sabtu.

"Keadaan ini menjadi peringatan tersendiri bagi Sumsel. Tapi BKKBN tidak bisa bekerja sendiri karena masalah kependudukan menjadi tanggung jawab bersama," ujar dia.

Untuk itu, pihaknya mendorong pemerintah daerah memberikan perhatian serta dukungan penuh terhadap rencana serta pelaksanaan berbagai program BKKBN Sumsel.

"Saat ini jumlah jumlah petugas lapangan KB sangat sedikit sekali karena seorang petugas mengurusi tiga hingga lima desa. BKKBN berharap pemerintah di kabupaten/kota mau menambah sendiri dengan mengangkat tenaga sukarela bersumber dari dana APBD," kata dia.

Ia menambahkan, hal ini sangat penting karena Sumatera Selatan masih tercatat sebagai penyangga keberhasilan program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) karena jumlah penduduk mencapai 7,8 juta jiwa.

Sumsel bersama sembilan provinsi lainnya di Indonesia saat ini menjadi penentu keberhasilan dan kegagalan program KKB.

"Hingga 2015 ini Sumatera Selatan masuk dalam 10 provinsi penyangga keberhasilan program KKB. Artinya, apa yang terjadi di Sumsel terkait kependudukan akan berpengaruh secara nasional," ujar dia.

Ia mengemukakan, saat ini kinerja program KKB di Sumsel tergolong baik jika dibandingkan dengan sembilan provinsi lainnya yang juga menjadi daerah penyangga keberhasilan, yakni Sumatera Utara, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.

Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2014 menujukkan peserta aktif pengguna alat kontrasepsi meningkat dari 67,6 persen pada 2012 menjadi 67,8 persen pada 2013.

Angka Fertilitas Total (TFR) yakni rata-rata seorang ibu memiliki jumlah anak mulai menurun dari 2,52 pada 2012 menjadi 2,42 pada 2013.

Meski sudah membaik, tapi sejatinya belum sesuai dengan harapan mengingat hasil susesnas 2014 memproyeksi target nasional untuk TFR yakni 2,38.

"Kinerja dari sepuluh provinsi ini demikian menentukan karena jika berhasil menekan angka pertumbuhan penduduk maka akan memberikan kontribusi pada target nasional. Untuk itu, Sumatera Selatan tidak lengah dalam menurunkan laju pertumbuhan peduduk," katanya.

Ia menyebutkan, jumlah penduduk di Indonesia pada 2010 telah menyentuh angka 237,6 juta jiwa, kemudian terus bergerak naik seiring pergerakan tahun dan saat ini sudah mencapai sekitar 242-245 juta jiwa.

Pertumbuhan penduduk Indonesia yang setiap tahunnya mencapai 3,5-4 juta.

"Sumsel sendiri mengalami pergerakan seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan penambahan jumlah pendatang, meski tidak signifikan tapi patut diwaspadai karena saat ini sudah banyak pendatangnya," kata dia.