Presiden: pendonor darah beri kehidupan orang lain

id presiden, presiden joko widodo

Presiden: pendonor darah beri kehidupan orang lain

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

....PMI sekarang ini sudah memiliki gedung kantor sendiri di kawasan Km-5,5 Palembang dengan fasilitas sudah cukup memadai....
Palembang (ANTARA Sumsel) - Para pendonor darah sukarela merupakan mitra setia dari Palang Merah Indonesia yang secara rutin menyumbangkan darahnya untuk memenuhi persediaan kebutuhan darah secara nasional.

Darah merupakan aset bangsa dan setiap negara hendaknya dapat memenuhi kebutuhan darah warga negaranya sendiri yang disumbangkan secara sukarela. Oleh karena itu Donor Darah Sukarela (DDS) merupakan aset bangsa dan bahkan Presiden Joko Widodo mengatakan pendonor darah adalah pejuang kemanusiaan karena dengan tetesan darah yang dimilikinya dapat memberi sumbangan yang sangat berarti bagi kehidupan orang lain.

"Keteladan donor darah sukarela perlu diikuti oleh seluruh warga bangsa karena dengan tetesan darah dimilikinya dapat memberi sumbangan sangat berarti bagi kehidupan orang lain yang membutuhkan," kata Presiden pada acara Penganugerahan Satyalancana Kebaktian Sosial bagi 893 orang pendonor Darah Sukarela 100 Kali di Istana Bogor, Jumat (18/12).

Presiden menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya serta ucapan terima kasih kepada para pendonor darah yang telah 100 kali atau lebih menyumbangkan darahnya untuk kemanusiaan.

Menurut Presiden, ini merupakan tindakan kemanusiaan yang tidak ternilai serta merupakan penegasan akan arti penting persaudaraan, soliditas, dan kepedulian terhadap sesama, juga meneguhkan kembali arti kesetiakawanan.

"Tindakan kemanusiaan seperti ini tidak ternilai harganya, sehingga pantaslah saudara-saudara (para pendonor sukarela-red) disebut sebagai pejuang kemanusiaan," kata Presiden dihadapan 893 orang pendonor sukarela dari 26 provinsi di tanah air yang mendapat anugerah penghargaan tertinggi bidang kebaktian sosial itu.

Pada kesempatan itu Presiden mengamati bahwa aksi solidaritas yang kuat akan muncul saat terjadi bencana. Harapannya aksi tersebut juga muncul dalam keseharian, dan contohnya donor darah.

Menurut Presiden, Gerakan Nasional Donor Darah yang dicetuskan pada Acara Peringatan Hari Kesetiakawanan Nasional 2007 di Medan Sumatera Utara harus terus digulirkan dan dikampanyekan.

Tujuannya bukan hanya memberi dukungan yang lebih besar pada pelayanan penyediaan darah tapi juga untuk mendorong munculnya aksi kemanusiaan yang bergerak mulai dari desa sampai kota.

"Saya yakin, melalui program donor darah, masyarakat diajak untuk memiliki empati dan saling tenggang rasa terhadap sesama, yang mana hal ini adalah bagian dari nilai-nilai kesetiakawanan sosial," kata Presiden.

Penghargaan Umroh

Sementara Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum PMI Pusat pada kesempatan penganugerahan Satyalencana Kebaktian Sosial tahun 2015 di Istana Bogor tersebut memberikan apresiasi kepada para pejuang kemanusiaan itu dengan mendapat kesempatan umroh gratis ke tanah suci Mekkah.

Usai penganugerahan tanda kehormatan tertinggi bidang Kebaktian Sisial itu, Wapres Jusuf Kalla (JK) menyatakan akan memberikan kesempatan kepada 20 orang pendor sukarela 100 kali lebih itu untuk berangkat umroh atas biaya JK.

Namun karena pesertanya mencapai 893 orang, sementara yang diberikan kesempatan ke tanah suci hanya 20 orang, sehingga dilakukan pengundian.

Sementara, pada saat pengundian para pendonor dari 26 provinsi di tanah air hadir sangat menaruh harapan besar dapat terpilih dari 20 orang peserta yang beruntung.

Khususnya dari 893 orang peserta penerima Satyalencana Kebaktian Sosial itu, sebanyak 35 orang dari Palembang Sumatera Selatan memiliki perasaan yang sama mengharapkan terpilih mendapatkan umroh gratis dari Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Di antara 35 orang utusan dari Palembang itu ternyata setelah melalui undian hanya terpilih satu orang, sedangkan yang lainnya tinggal mengharap dari Pemkot Palembang.

Sebelumnya mengenai umroh gratis bagi para pendonor sukarela ini, Wali Kota Palembang menyebutkan akan memperhatikan supaya para pahlawan kemanusiaan tersebut mendapat kesempatan diumrohkan atas biaya Pemkot Palembang.

Menurut pengurus PMI Cabang Kota Palembang Apriadi S Busri, Wali Kota Palembang Harnojoyo menaruh perhatian besar terhadap para pendonor sukarela yang sudah menyumbangkan darahnya di atas 100 kali.

Menurut Wali Kota Harnojoyo, kalau hanya mengandalkan anggaran dari Kesra, tentunya yang berangkat umroh ataupun haji setiap tahun paling banyak satu atau dua orang saja.

Sementara, jumlah pendonor sukarela yang sudah menyumbangkan darahnya lebih dari 100 kali sudah mencapai ratusan, kapan lagi mendapat kesempatan untuk itu.

Oleh karena itu, kedepannya Wali Kota Harnojoyo akan mengusulkan anggaran khusus ke DPRD setempat, sehingga para pendonor sukarela dapat umroh mencapai puluhan orang setiap pemberangkatan.

Salah satu pendonor sukarela sudah menyumbangkan darahnya di atas 100 kali yang juga masuk di antara 893 orang penerima pengharaan Satyalencana Kebaktian Sosial di Istana Bogor tahun 2015 ini adalah Muhammad Suparni, wartawan senior LKBN ANTARA Biro Sumsel sebelumnya mengatakan, masalah penghargaan dan hadiah umroh itu jika ada kesempatan patut disyukuri.

"Jadi kalau diberi kesempatan oleh pemerintah berangkat umroh ataupun haji termasuk penerima penghargaan Satyalencana Kebaktian Sosial ini harus disyukuri, namun yang penting tujuan utama menyumbang darah harus dilakukan secara ikhlas untuk kemanusiaan menolong sesama," katanya.

Memang benar, menurut Direktur Unit Donor Darah PMI Cabang Palembang, dr Anton Suwindro, menyumbang darah sukarela selain untuk membantu sesama juga banyak manfaatnya bagi kesehatan si pendonor itu sendiri.

Menurut dr Anton yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang ini, jika seseorang melakukan donor rutin, berarti kesehatannya setiap tiga bulan sekali dapat terkontrol dengan baik, karena darah setelah diambil akan diganti dengan darah segar kembali.

Oleh karena itu, melakukan donor darah rutin secara sukarela selain dapat membantu sesama demi kemanusiaan, juga menjaga keshatan tubuh secara rutin.

30 Ribu Kantong Darah

Kota Palembang membutuhkan sekitar 30.000 kantong darah untuk memenuhi kebutuhan pasien yang akan menjalani operasi pada sejumlah rumah sakit di daerah itu setiap tahun.

"Jumlah tersebut berdasarkan dua persen dari jumlah penduduk kita saat ini mencapai 1,5 juta jiwa," ungkap dr Anton Suwindro.

Menurut dia, untuk sementara ini persediaan darah yang masuk ke Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Palembang berkisar pada jumlah 46.000 kantong per tahunnya.

Jumlah tersebut memang melebihi kebutuhan darah yang ada di Kota Palembang, akan tetapi karena kebutuhan jenis darah tidak menentu dan semua bergolongan sama mampu menggantikan darah tubuh ditransfusi, maka seringkali terjadi kekurangan.

Dijelaskannya, darah sendiri memiliki masa waktu kedaluarsa selama 35 hari tergantung dengan penyimpanan.

Untuk mendapatkan darah umumnya memang para pasien akan dikenakan biaya Rp36 ribu per kantong isi 250 cc sesuai dengan Permenkes yang berlaku.

"Nominal tersebut kadang bisa bertambah karena beberapa rumah sakit menginginkan pengecekan ulang darah sebelum melakukan transfusi pada pasien," ungkapnya.

Sementara untuk trombosit, keluarga pasien memang sering mengeluarkan kocek lebih untuk mendapatkan dikarenakan sulitnya mencari trombosit yang benar-benar sesuai.

Saat ini untuk memenuhi pasokan darah ke Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Kota Palembang merangkul berbagai komunitas yang lebih dekat dengan massa untuk mendapatkan pendonor tanpa dipungut biaya.

Selain itu juga komunitas golongan darah langka seperti komunitas Rhesus negatif juga turut ambil bagian dalam memenuhi kebutuhan darah di Kota Palembang, katanya.

Ia menambahkan, UDD PMI biasanya mendapatkan pasokan darah melalui pendonor sukarela, dan donor pengganti.

Ke depannya diharapkan masyarakat semakin tertarik melakukan donor darah sukarela secara rutin untuk membantu sesama terutama bagi yang membutuhkan, karena PMI sekarang ini sudah memiliki gedung kantor sendiri di kawasan Km-5,5 Palembang dengan fasilitas sudah cukup memadai.

Dengan banyaknya masyarakat rutin melakukan donor secara sukarela, lama kelamaan pada beberapa tahun mendatang UDD PMI Palembang tidak akan kekurangan stok darah, serta akan semakin mempersempit ruang gerak para calo darah banyak berkeliaran di sejumlah rumah sakit yang menetapkan tarif tinggi setiap kantong darah.***4***