Pembangkit listrik sampah Palembang segera beroperasi

id pembangkit listrik, listrik tenaga sampah, DKK palembang, Agoeng Nugroho, listrik, Sukawinatan

Pembangkit listrik sampah Palembang segera beroperasi

Ilustrasi - Jaringan listrik (FOTO ANTARA)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Sukawinatan Palembang segera beroperasi setelah dicapai kesepakatan mengenai harga jual dan harga beli dengan PLN.

Kepala Dinas Kebersihan Kota (DKK) Palembang Agoeng Nugroho di Palembang, Selasa, mengatakan, pembicaraan sudah hampir final sehingga kemungkinan besar pembangkit tersebut akan beroperasi pada awal tahun 2016.

"Kemungkinan besar dua kali rapat lagi, sudah final dan langsung beroperasi," kata Agoeng di sela-sela rapat koordinasi dengan Wali Kota Palembang.

Ia tidak membantah terdapat tarik ulur mengenai harga jual dan harga beli listrik dengan PLN. 

Namun, ia memastikan bahwa itu tidak bakal berlarut-larut karena kedua belah pihak telah sepakat dengan metode penghitungan gas methane yang dihasilkan dari sampah.

"Mengapa agak lama karena yang dihitung ini gas methane, bukan gas yang biasa dibeli oleh PLN," kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Palembang menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah ini beroperasi penuh pada 2015 karena sejak tiga bulan lalu sudah menyelesaikan proses uji coba.

Energi listrik sebesar 500 kilo Watt yang dihasilkan juga sudah diujicoba untuk dialirkan ke rumah warga sekitar. 

Setelah berjalan, pembangkit ini diperkirakan akan menghasilkan listrik setara dengan penerangan bagi 200 Kepala Keluarga (KK).

Oleh karena itu, pemkot juga menjajaki kemungkinan membantu biaya tarif listrik per KWh bagi masyarakat berpenghasilan rendah di sekitar TPA.

"Harapannya tarif listrik yang bakal dijual ke warga lebih murah dari tarif listrik saat ini," kata dia.

Pembangkit listrik tenaga sampah ini merupakan pilot project atau percontohan pengelolaan sampah yang diberikan oleh Kementrian ESDM. 

Untuk tahap awal, pemkot akan menalangi dana untuk biaya operasi.