APP luncurkan program perlindungan hutan 500 desa

id app, asia pulp paper, perlindungan hutan, hutan, konsesi, emisi Gas, Rumah Kaca

APP luncurkan program perlindungan hutan 500 desa

Hutan (Foto Antarasumsel.com)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Asia Pulp & Paper (APP) meluncurkan program perlindungan hutan di 500 desa sekitar areal konsesi perusahaan pemasok kayu bubur kertas yang tersebar di beberapa provinsi, di antaranya Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau.

Rilis yang diterima Antara, Jumat, mengatakan, APP telah mengumumkan komitmen baru ini pada Konferensi Perubahan Iklim PBB, COP21 (Conference of Parties ke-21) ketika memaparkan upaya perlindungan hutan dan lahan gambut dalam mendukung ambisi Indonesia untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca sebesar 29 persen tahun 2030. 

Program ini dijalankan dengan cara mendorong pembangunan ekonomi komunitas lokal sekitar areal konsesi, yakni dengan cara membantu masyarakat setempat mengidentifikasi dan menerapkan mata pencaharian alternatif.

Dalam program perlindungan hutan itu, dilakukan edukasi dan pelatihan tentang cara beternak, teknik berkebun sayur dan buah, ilmu kehutanan dan keterampilan bisnis yang memungkinkan masyarakat untuk memperoleh mata pencaharian alternatif tanpa harus membuka lahan hutan. 

Harapannya, masyarakat akan dipacu untuk meninggalkan kebiasaan perambahan lahan hutan dan aktivitas tebang-bakar sehingga keutuhan hutan Indonesia dapat terjaga.

Selain itu, program ini juga bertujuan mengurangi potensi konflik lahan atas pemanfaatan hutan alam.

Managing Director Sustainability APP Aida Greenbury, mengatakan, tema penting dari COP21 adalah memastikan bahwa pembangunan ekonomi berjalan seiring dengan proteksi lingkungan. 

Sejak Kebijakan Konservasi Hutan diluncurkan pada Februari 2013, APP sendiri sudah menunjukkan komitmen pembangunan berkelanjutan dengan merestorasi lahan hutan seluas 1 juta hektar pada 2014 dengan mengelontorkan dana sebesar 10 juta dolar.

"Isu-isu kehutanan Indonesia perlu diselesaikan pada tingkat lansekap, dan komunitas-komunitas lokal karena memiliki kepentingan besar dalam permasalahan ini. Walaupun program ini masih dalam tahap percontohan, APP akan bekerja untuk mengenalkan teknik pertanian berkelanjutan yang selaras dengan usaha perlindungan hutan," kata Aida.