Sumsel tawarkan investasi jalanr kereta api ganda

id rel ganda, pembangunan rel ganda

Sumsel tawarkan investasi jalanr kereta api ganda

Ilustrasi - pembangunan rel ganda (FOTO ANTARA)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Sumatera Selatan menawarkan investasi ke penanam modal asing berupa pembangunan jalur kereta api ganda dari Muara Enim menuju Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api hingga ke pelabuhan laut.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Pemprov Sumsel Ruslan Bahri di Palembang, Kamis, mengatakan sementara ini sebanyak tujuh negara menyatakan tertarik untuk menanamkan modal pada infrastruktur jalur kereta api itu yakni Tiongkok, Rusia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, dan Prancis.

"Tinggal tindak lanjutnya, ini yang terus dikejar Pemprov Sumsel," kata Ruslan.

Ia mengemukakan jalur kereta api ganda ini diproyeksikan mengangkut batu bara dan sejumlah komoditas unggulan Sumsel yakni biji sawit dan getah karet.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal RI, pengerjaan jalur double track kereta api dari Muara Enim ke Tanjung Api-api itu membutuhkan investasi sebesar 2,97 miliar dolar, sedangkan untuk jalur monorel di KEK TAA membutuhkan 550 juta dolar.

Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki menamahkan, sektor infrastruktur menjadi peluang utama investasi di Sumatera Selatan karena sejak 2015 hingga 2018 akan gencar dilakukan pembangunan untuk menunjang peran daerah sebagai tuan rumah Asian Games ke-18.

Sejumlah mega proyek yang akan direalisasikan pada 2016, yakni pembangunan LRT yang akan menyerap dana APBN sekitar Rp7,2 trilun, jalur kereta api ganda dari Lubuk Linggau hingga ke Pelabuhan Tanjung Api-Api yang diperkirakan menelan dana Rp11,1 trilun (masih menunggu investor).

Kemudian, Kawasan Ekonomi Khusus yang aka dibangun di lahan seluas 12 ribu hektare dengan biaya sekitar Rp54,2 trilun, Jembatan Musi IV dan Jembatan Musi VI, jalan tol yang masuk program MP2EI koridor Sumatera.

"Berdasarkan rencana pembangunan ini yang sebagian besar akan dijalankan pada 2016, maka tidak heran jika kiranya Sumsel disebut sebagai `gadis cantik yang sedang bersolek`," ujar dia.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Badan Penanaman Modal dan Investasi Daerah Sumsel Sofyan Alipanca mengatakan pada triwulan III/2015 mencatat pertumbuhan cukup pesat pada penanaman modal asing dengan merealisasikan Rp10,24 triliun atau naik 118,43 persen jika dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.

Kenaikan signifikat ini tak lain berkat berdirinya pabrik bubur kertas terbesar di Asia, APP OKI Pulp & Paper di Kabupaten Ogan Komering Ilir (mulai beroperasi 2016) dengan nilai investasi total Rp32 triliun.