Pengamat: biografi Rosihan Arsyad perlu dijadikan acuan

id gubernur, gubernur sumsel rosihan arsyad

Pengamat: biografi Rosihan Arsyad perlu dijadikan acuan

Mantan Gubernur Sumsel Rosihan Arsyad (FOTO ANTARA)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Sejumlah pengamat politik, hukum dan pemerhati masalah ekonomi sosial dan budaya, serta akademisi di Sumatera Selatan menilai biografi Rosihan Arsyad perlu dijadikan kerangka acuan dan landasan bagi pemimpin daerah itu ke depan.

"Saya kira pemikiran dan kinerja Rosihan Arsyad ketika menjabat Gubernur Sumsel periode 1998-2003 perlu dijadikan landasan dan kerangka acuan pembangunan daerah ini ke depan," kata Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya (Unsri) Benyamin Lakitan pada acara peluncuran dan bedah buku Rosihan Arsyad berjudul "Menerjang Ombak Menembus Awan" di Palembang, Rabu.

Biografi Rosihan mulai dari karier militer di TNI AL terutama ketika menjadi Komandan Pencarian jatuhnya Pesawat Silk Air di Palembang hingga menjabat Gubernur Sumatera Selatan yang dituangkan dalam buku setebal 564 halaman itu, menurut Benyamin merupakan kisah inspiratif karena banyak memberikan edukasi dan peningkatan etos kerja.

Sosok Rosihan yang ditulis sejumlah wartawan senior di Palembang dan disunting oleh mantan wartawan senior Perum LKBN ANTARA, Rajab Ritonga ini banyak hal positif yang dilakukan membangun Sumsel yang sebelumnya jauh tertinggal dari daerah lain lebih dulu maju di Indonesia, katanya.

Menurut dia, pembangunan sektor kemaritiman yang kini menjadi prioritas Presiden Jokowi, justru Rosihan ketika menjabat Gubernur Sumsel telah melakukan hal itu dengan membentuk program studi Perikanan dan Kelautan di Unsri, serta peningkatan infrastruktur jalan lintas Sumatera, lintas kabupaten, dan desa.

Sementara Dosen Fakultas Komunikasi dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang Yenrijal melakukan analisis biografi Rosihan dalam bedah buku itu menjelaskan pada awal reformasi 1998 yang waktu itu negara sedang karut marut dalam pergulatan politik dan ekonomi, malah Rosihan memacu perekonomian rakyat dan pendidikan di Sumsel.

Ia mengatakan, dari sisi kepemimpian Rosihan ketika menjabat Gubernur Sumsel itu tidak menunjukkan dia seorang militer tapi berjiwa humanis.

"Saya malah menjuluki Pak Rosihan ini adalah `Manusia Beribu Fakta", ujar Yenrijal.

Namun Pengamat Militer Indonesia Connie Rahakundini mengatakan jika Rosihan waktu itu tidak memilih sebagai Gubernur Sumsel, kemungkinan karier militernya di laut dan penerbang TNI AL akan terus menanjak, sebab dia bukan tipe pemimpin yang haus jabatan dan kekuasaan.

Rosihan juga dinilai sebagai pemimpin baik di TNI AL maupun Gubernur Sumsel waktu itu mampu mencari orang-orang yang tepat sebagai pembantunnya, serta memiliki misi dan visi secara internasional karena penguasaan bahasa asing yang cukup memadai.

Dalam acara bedah buku Rosihan "Menerjang Ombak dan Menembus Awan" itu juga dihadiri para pejabat pemerintah daerah, TNI dan Polri, akademisi, tokoh agama, pemuka masyarakat, tokoh pemuda, dan pemimpin redaksi media cetak, elektronik, dan siber (online).