Sektor infrastruktur peluang utama investasi Sumsel

id ishak mekki, wagub sumsel

Sektor infrastruktur peluang utama investasi Sumsel

Wakil Gubernur Sumatera Selatan Ishak Mekki (Foto Antarasumsel.com/Susilawati/15)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Sektor infrastruktur menjadi peluang utama investasi di Sumatera Selatan karena sejak 2015 hingga 2018 akan gencar dilakukan pembangunan untuk menunjang peran daerah sebagai tuan rumah Asian Games ke-18.

Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki di Palembang, Selasa, mengatakan, untuk itu, ia mengharapkan kalangan pemodal asing dan dalam negeri menangkap peluang ini karena ada sejumlah mega proyek yang akan direalisasikan pada 2016.

"Untuk pembangunan LRT saja akan menyerap dana APBN sekitar Rp7,2 trilun, ini sejatinya menjadi peluang bagi kontraktor hingga suplayer barang dan jasa," kata dia yang dijumpai seusai membuka Forum Investasi Sumatera Selatan.

Selain itu, Sumsel juga berencana membangun jalur kereta api ganda dari Lubuk Linggau hingga ke Pelabuhan Tanjung Api-Api yang diperkirakan menelan dana Rp11,1 trilun (masih menunggu investor).

Kemudian, Kawasan Ekonomi Khusus yang aka dibangun di lahan seluas 12 ribu hektare dengan biaya sekitar Rp54,2 trilun, Jembatan Musi IV dan Jembatan Musi VI, jalan tol yang masuk program MP2EI koridor Sumatera.

"Berdasarkan rencana pembangunan ini yang sebagian besar akan dijalankan pada 2016, maka tidak heran jika kiranya Sumsel disebut sebagai `gadis cantik yang sedang bersolek`," ujar dia.

Ia pun berharap, forum yang juga dihadiri oleh Konsulat Amerika Serikat di Sumatera Robert Ewing dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pipit Aviati ini dapat menjadi wadah dari berbagai pihak untuk saling berkoordinasi, memberikan informasi dan rekomendasi terkait beragam peluang investasi di Sumsel.

Menurutnya, hanya dengan investasi roda perekonomian sudah daerah dapat berputar dengan ditandai peningkatan pendapatan perkapita dan konsumsi masyarakat.

Untuk itu, sangat penting kiranya semua pihak membangun suatu iklim investasi yang kondusif sehingga Sumatera Selatan menjadi daerah tujuan penanam modal asing dan dalam negeri.

"Ini semua butuh komitmen dari semua pihak. Dalam posisi ini, Pemprov Sumsel berupaya agar tidak menjadi penghambat terkait perizinan dan lainnya," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Badan Penanaman Modal dan Investasi Daerah Sumsel mengatakan pada triwulan III/2015 mencatat pertumbuhan cukup pesat pada penanaman modal asing dengan merealisasikan Rp10,24 triliun atau naik 118,43 persen jika dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.

Kenaikan signifikat ini tak lain berkat berdirinya pabrik bubur kertas terbesar di Asia, APP OKI Pulp & Paper di Kabupaten Ogan Komering Ilir (mulai beroperasi 2016) dengan nilai investasi total Rp32 triliun.