Wali kota minta satpol pp razia pelajar keluyuran

id pol pp, razia pekat

Wali kota minta satpol pp razia pelajar keluyuran

Siswa SLTA berkeliaran di luar sekolah (Foto antarasumsel.com)

Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe memerintahkan Satpol Pamong Praja untuk merazia anak sekolah yang keluyuran pada jam belajar.

"Saya banyak mendapatkan masukan dari masyarakat bahwa usaha warung internet di daerah itu setiap hari dipenuhi siswa untuk bermain game," kata Wali Kota SN Prana Putra Sohe melalui Humas dan Pertokol Adrian, Minggu.

Ia mengatakan setelah ada perintah itu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) langsung bergerak dan berhasil menangkap belasan siswa yang sedang bermain game.

"Siswa itu langsung dibawa dan dikumpulkan di halaman Balai Kota, kemudian menelepon masing-masing guru dan kepala sekolah," katanya.

Siswa yang tertangkap mulai tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama hingga Sekolah Menengah Atas, namun mereka rata-rata anak selalu diperingatkan gurunya.

Mereka yang tertangkap itu sering kali bolos sekolah, sedangkan lokasi warung intenet menjadi langgaran siswa itu antara lain warnet Jalan Malabar, Batu Urip dan Marga Mulya.

Pelajar yang sedang asyik main game itu terkejut saat melihat anggota Satpol PP masuk dan ingin mengamankan mereka. Ada yang lari bersembunyi ke kamar mandi warnet dan membuka seragam sekolahnya untuk mengelabui petugas.

Selain itu sempat lari naik sepeda motornya dan langsung tancap gas menghindari petugas, petugas kemudian memberitahukan dan memanggil kepala sekolah masing-masing pelajar yang berhasil dijaring.

Seorang kepala sekolah Saharuddin mengatakan para pelajar yang terjaring razia petugas Satpol PP itu akan diberikan sanki tegas.

Jika dari hasil pengecekan bahwa pelajar yang bersangkutan selama ini sudah sering diperingatkan oleh pihak sekolah, maka terancam dikeluarkan dari sekolahnya.

"Kami akan cek dulu ke bagian kesiswaan, jika siswa itu sering melanggar tata tertib sekolah, sudah sering diperingatkan, peringatan satu sampai tiga kali, maka ditindak tegas," katanya.

Para guru sangat setuju pernyataan wali kota belum lama ini bahwa orang yang tidak mau dididik dikeluarkan saja, daripada mengacau dan nanti bisa memengaruhi siswa lainnya.