PT R6B sepakat bayar kompensasi warga

id pemkab, perusahaan perkebunan

PT R6B sepakat bayar kompensasi warga

Perkebunan di Pemkab Muaraenim

Muaraenim, Sumsel (ANTARA Sumsel) - Manajemen PT Roempoen Enam Bersaudara atau R6B, akhirnya sepakat membayar uang kompensansi sesuai tuntutan kebun plasma warga di tujuh desa zona ring satu perusahaan itu di Kabupaten Muaraenim Sumatera Selatan.

Manajemen PT Roempoen Enam Bersaudara (R6B) dalam rapat mediasi dengan warga setempat di Muaraenim, Jumat (27/11) menyepakati membayar uang kompensansi sesuai dengan tuntutan kebun plasma warga di tujuh desa di sekitar perusahaan tersebut, kata Dirut PT R6B, Ludi Wibowo, Minggu.

Rapat mediasi tersebut dipimpin Bupati Muaraenim Muzakir, Wabup Nurul Aman, Sekda Hasanudin, Wakil Ketua DPRD Dwi Windarti, Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto, Dandim 0404 Letkol Inf Jamaludin, Dirut PT R6B Ludi Wibowo, Komisaris Utama PT R6B Rivai Siregar, Legal Officer PT R6B M Simanjutak dan pejabat terkait lainnya.

Ditegaskan Dirut PT R6B, Ludi Wibowo bahwa pihaknya sepakat dan bersedia memenuhi tuntutan masyarakat sesuai kesepakatan yang dibuat sebelumnya.

Adapun pembayaran dana kompensasi tersebut untuk masyarakat Desa Paya Angus Rp450 juta, Desa Teluk Limau Rp75 juta, Desa Sukamerindu Rp75 juta, Desa Sungai Rotan Rp75 juta, Desa Sukadana Rp75 juta, Desa Kasai Rp50 juta dan Desa Betung Rp25 juta.

Pembayaran akan dilakukan pada 30 September 2015 dengan total dana 

Rp825 juta.

Dikatakan Ludi, sesuai izin yang didapatkan, HGU PT R6B seluas 4.751 hektare untuk perkebunan sawit inti, sedangkan untuk perkebunan sawit plasma seluas dua ribu hektare.

Namun saat ini, dari luasan 4.751 hektare tersebut yang berproduksi hanya sekitar 1.100 hektare, sedangkan selebihnya masih berupa lahan kosong. Dan rencananya setelah permasalahan ini selesai, barulah pihaknya secara bertahap akan menggarap lahan yang kosong tersebut untuk dijadikan perkebunan produktif, katanya.

Ia berharap, ke depan adanya keharmonisan antara perusahaan dengan masyarakat di sekitar perusahaan.

Sementara, ada lahan dalam HGU sudah dilepas oleh manajemen lama menjadi milik masyarakat 200 hektare di wilayah Desa Sungai Rotan, dan itu ketika mengambil alih tidak dikonfirmasikan ke manajemen yang baru. 

"Kita sudah layangkan somasi ke manajemen lama," kata salah satu manejemen PT R6B M Simanjutak menambahkan.

Bupati Muaraenim Muzakir, mengaku, pihaknya menyambut baik adanya itikad baik dari manajemen PT R6B yang baru untuk menyelesaikan permasalahan ini, sebab sudah sangat berlarut-larut pada saat dipegang oleh manajemen lama.

Untuk itu, ia berharap apapun yang telah disepakati untuk ditepati dan direalisasikan secepatnya sehingga tidak membuat masyarakat resah.

"Untuk masalah tekhnis bisa disesuaikan, yang penting perusahaan aman dan nyaman dalam kembangkan usaha" kata Muzakir.