Buana Eltra produksi batu bara Sumatera Selatan

id batubara, produksi batubara

Buana Eltra produksi batu bara Sumatera Selatan

PT Buana Eltra produksi batu bara untuk penuhi kebutuhan batu bara dalam negeri (Foto antarasumsel.com/Edo Purmana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - PT Buana Eltra wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan hingga November 2015 telah memproduksi sebanyak 300 ribu ton batu bara untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

HRD Legal PT Buana Eltra, Jontan Rudi Nober di Baturaja, Sabtu mengatakan bahwa perusahaan tambang yang terletak di Kecamatan Pengandonan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) tersebut setiap bulannya mampu memproduksi batu bara dari pertambangan sebanyak 30 ribu hingga 35 ribu ton ton sepanjang 2015 atau sekitar 300 ribu ton per tahun.

"Angka produksi yang kami peroleh sudah mencapai target perusahaan di tahun ini. Pada 2016 target produksi batu bara tidak jauh beda dengan tahun ini," katanya.

Dia mengatakan, sebagian besar hasil produksi dijual untuk memenuhi kebutuhan pasar industri dan PLTU daerah Lampung dengan harga sekitar Rp300 ribu per ton sesuai dengan kadar kalori hasil tambang perusahaan tersebut yang tergolong rendah, yaitu kisaran 5.100 per kilogram (Kg) Air Dried Basic (ADB).

"Untuk kalori kadar ADB kita jual dengan harga yang dipatok oleh perusahaan," jelasnya.

Sementara lanjut dia, Harga Patokan Batubara (HPB) pada periode Agustus 2015 untuk kalori Gross Caloric Valeu atau kadar bersih 3.800 per kg pihaknya mematok sekitar US 22,11 atau setara dengan Rp287.000 per ton.

Mengenai ketetapan pemerintah yang berencana mengurangi produksi pertambangan batu bara di Indonesia karena permintaan ekspor dari luar negeri menurun, ia menyatakan tidak menjadi kendala mempengaruhi produksi di perusahaan tambang PT Buana Eltra.

"Kalau soal itu tidak berpengaruh dengan perusahaan kami, karena hasil produksi perusahaan tidak diekspor hanya dipasarkan di daerah Lampung sebagai titik penjualan batu bara," ungkapnya.

Hanya saja, kata dia, kendala yang dialami oleh perusahaan adalah tidak memiliki alat transportasi pribadi hingga berdampak pada ongkos kirim batu bara tidak sebanding dengan harga jual.

"Kami bermitra dengan pemilik usaha sewa dump truk lokal karena kami tidak punya alat transportasi pribadi," ujarnya.