Kacab: kesadaran jadi peserta BPJS masih rendah

id bpjs, bpjs ketenagakerjaan

Muaraenim (ANTARA Sumsel) - Kepala Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Kabupaten Muaraenim Sumatera Selatan, Nolly Noer Amien mengatakan kesadaran perusahaan menjadikan karyawannya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan masih rendah.

Oleh karena itu pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan terus berupaya supaya menyadarkan serta menumbuh kembangkan pada masyarakat pentingnya bergabung menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, kata Nolly di sela kegiatan pelatihan 30 kader BPJS Ketenagakerjaan di Muaraenim, Jumat.

Dikatakannya, di Kabupaten Muaraenim hingga saat ini tercatat 1.710 perusahaan yang aktif membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan.

Sementara, dari data BPJS yang ada, tercatat peserta BPJS Ketenagakerjaan terdaftar sebanyak 38 juta hingga 40 juta penduduk di Indonesia.

Hal itu, menurutnya, masih jauh lebih kecil dibanding peserta BPJS Kesehatan yang mencapai 100 juta lebih.

"Menurutnya dari total peserta BPJS yang aktif sebanyak 44.905 orang, masih banyak peserta BPJS yang kurang aktif membayar iuran BPJS secara rutin setiap bulan," kata Nolly.

Menurut dia, hal tersebut kemungkinan pola pikir masyarakat tahu BPJS hanya untuk pelayanan Kesehatan saja, padahal layanan juga tersedia bagi Ketenagakerjaan.

Ia mengatakan, setiap pengusaha atau wirausaha yang punya usaha sendiri bisa mendaftarkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bagi tenaga kerjanya.

Sementara, dari data kuartal pertama pada 1 Januari 2015 sampai dengan kuartal ke empat, 26 November 2015, untuk peserta BPJS Ketenagakerjaan telah mengklaim Jaminan Hari Tua (JHT) sebanyak 8.604 kasus, dengan dana mencapai Rp57 miliar.

"Sedangkan untuk klaim Jaminan Kecelakaan Kerja sebanyak 149 orang dengan dana R 2,9 miliar. Untuk klaim jaminan kematian sebanyak 120 orang dengan total dana Rp244 juta.

Sementara untuk klaim jaminan pensiun belum ada, karena masih baru, katanya.

Ia menargetkan, agar kader BPJS yang mengikuti pelatihan Ketenagakerjaan mempunyai peran dan tugas menyampaikan kepada masyarakat pentingnya untuk bergabung menjadi peserta BPJS.

Sekertaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muaraenim, Edy Marhan Jaya menambahkan, pihaknya siap bermitra dengan BPJS Ketenagakerjaan.

"Kita bantu kader BPJS untuk mengimbau dan mengajak masyarakat untuk menjadi peserta BPJS," katanya.

Ia berharap, para kader BPJS jika ada temuan di lapangan terkait perusahaan yang tidak mendaftarkan peserta BPJS bagi tenaga kerjanya agar segera melapor.

"Apalagi ada hak karyawan yang tidak dipenuhi agar segera melaporkan ke Dinas Tenaga Kerja setempat. Hal ini akan kita tindak lanjuti," kata Edy.