Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Keberadaan lembaga adat di Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan, diharapkan dapat menyelesaikan berbagai masalah sosial yang terjadi di masyarakat, terasuk yang mengarah ke ranah hukum.
Kalau selama ini ada masalah kecil saja sudah main lapor ke penegak hukum, mestinya masih bisa diselesaikan di tingkat masyarakat, kata Wali Kota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe, Jumat.
Ia mengatakan, sejak dilantiknya sembilan penasehat adat beberapa hari lalu, mereka sudah membantu pemerintah daerah dalam menyelesaikan permasalahan sosial di tingkat masyarakat.
Selain itu dapat memberikan nuansa politik di masyarakat, di samping berperan dalam mempertahankan dan mengembangkan adat dan kebudayaan daerah di tingkat lokal hingga tingkat nasional.
Banyak adat dan budaya masih dianut masyarakat yang perlu dipertahankan, antara lain budaya gotong royong, acara pernikahan dan acara adat sedekah kecil saat menanam padi dan memanen padi tersebut.
Masih banyak lagi adat yang perlu dipertahankan dan tidak luntur oleh masuknya budaya asing ke tanah air sekarang ini.
Demikian juga budaya kesenian baik yang sudah terdaftar dan tercatat di Dinas Budaya dan Pariwisata, masih perlu direvisi dan dikembangkan untuk mengenang sejarah nenek moyang mulai zaman batu.
Pada era krisis ekonomi sekarang ini banyak sekali orang yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan penghidupan, namun dengan adanya lembaga adat hal itu bisa ditekan dengan musyawarah antara masyarakat dan pemerintah daerah.
Bagi masyarakat yang terlanjur dan terjebak dalam tindak penyakit masyarakat, mestinya masih bisa diselesaikan melalui musyawarah sebelum ditangani penegak hukum.
"Kedepan kami mengharapkan lembaga adat yang sudah dikukuhkan itu dapat berperan membantu pemeritah dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat," ujarnya.
Wakil Wali Kota Lubuklinggau, Sulaiman Kohar mengatakan keberadaan lembaga adat bukan program biasa, tapi sudah ada dalam perencanaan untuk memecahkan persoalan bangsa khususnya di Kota Libuklinggau.
"Keberadaan lembaga adat itu salah satu sarana untuk mengembalikan norma kehidupan kita kepada adat istiadat setempat, dengan masyarakat yang beragam kita bisa hidup rukun dan damai," ujarnya.
Pemerintah Kota Lubuklinggau sudah mengukuhkan sembilan penasehat adat wilayah itu yang terdiri atas tokoh masyarakat dengan berbagai latar belakang sosial dan profesi.
Para ketua dan anggota lembaga adat itu adalah Abu Nawas AS, M Yunus Odin, Santoso, Abdullah D, Husni Thamrin, Suwandi Syam, Amrin, Sofyan Zarkasih dan Zawawi, jelasnya.
Berita Terkait
Polrestabes Palembang petakan penanganan parkir liar
Selasa, 23 April 2024 19:15 Wib
Pemkot harapkan percepatan reforma agraria di Kota Palembang
Senin, 22 April 2024 16:31 Wib
Pemkot Prabumulih kembali berlakukan senam pagi Jumat
Sabtu, 20 April 2024 8:41 Wib
Penjabat Wali Kota Palembang sidak pegawai usai libur lebaran
Selasa, 16 April 2024 19:01 Wib
Kota Palembang bikin stasiun pompa air atasi banjir akibat hujan
Sabtu, 13 April 2024 16:32 Wib
Pemkot Palembang kumpulkan Rp1,3 miliar zakat mal dari pegawai
Rabu, 10 April 2024 15:57 Wib
Pemkot Palembang bersihkan Jembatan Ampera sambut Lebaran
Selasa, 9 April 2024 18:39 Wib
Pemkot Palembang sedia Rp30 miliar perbaiki jalan imbas proyek IPAL
Senin, 8 April 2024 16:03 Wib