Pt SP2J perluas jaringan gas Kota Palembang

id jaringan gas, gas, kota palembang, pt sp2j, energi gas

Pt SP2J perluas jaringan gas Kota Palembang

Badan usaha milik Pemerintah Kota Palembang PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya memperluas jaringan gas (FOTO ANTARA)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Badan usaha milik Pemerintah Kota Palembang PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya memperluas jaringan gas di kawasan Pakjo untuk menambah jumlah pelanggan.

Manajer Jaringan Gas Kota PT SP2J Iwan Kusnadi di Palembang, Kamis, mengatakan perluasan jaringan ini tepatnya dilakukan di Jalan Keluarga, Jalar Irigasi, dan Jalan Ogan untuk menjangkau sekitar 100 sambungan rumah tangga dengan panjang pipa mencapai 3.700 meter.

"Perluasan jaringan ini dilakukan di kawasan Pakjo karena di sana sudah ada pipa primernya," ucap Iwan.

Ia mengatakan, sementara ini PT SP2J belum mampu membuka jaringan gas kota baru karena terkait biaya infrastruktur yang tinggi, sehingga pengembangan yang dilakukan sebatas memperluas jaringan yang sudah ada.

"Minat masyarakat sangat tinggi sekali untuk memanfaatkan energi gas ini, tapi persoalannya pada infrastruktur jaringannya karena tidak semua kawasan sudah memiliki," kata dia.

Sejak dipercaya Kementerian ESDM menjadi operator gas kota pada 2010 yang menjadi proyek percontohan bersama Surabaya, perusahaan melakukan pengembangan sendiri dalam hal perluasan jaringan untuk menambah jumlah pelanggan.

Pada awalnya, PT SP2J diberikan pemerintah aset berupa 1 rumah sektor utama (mrs), 22 rumah sektor, dan 3.311 sambungan rumah tangga.

Kemudian pada 2013, perusahaan menambah aset sendiri yakni menambah dua unit rumah sektor sehingga per Oktober 2015 terdapat 4.113 jumlah pelanggan.

Sejak mengembangkan unit usaha ini, perusahaan telah memperoleh keuntungan dalam bentuk aset berupa jaringan gas yang bertumbuh setiap tahun.

Pada 2010, aset awal hanya Rp244,490 juta, kemudian pada 2011 bertambah menjadi Rp471,914. Pada 2012 menjadi Rp1,3 miliar, 2014 Rp1,4 miliar, 2014 Rp1,7 miliar, dan pada 2015 berjumlah Rp2,36 miliar per September.

"Keuntungan dari usaha ini dapat dilihat dari aset, sementara secara nominal, baru pada 2014 mencatatkan keuntungan Rp28 juta," tuturnya.