Bandara Matahora Wakatobi raih "The Best Airport Award" 2015

id bandara, the best airport award, penghargaan, raih penghargaan bandara terbaik 2015, bandara matahora

Bandara Matahora Wakatobi raih "The Best Airport Award" 2015

Ilustrasi. (Foto Antarasumsel.com/Yudi Abdullah)

...Bandara Matahora layak meraih 'The Best Airpot Award" karena menerapkan manajemen terbuka dan memberikan pelayanan prima kepada para calon penumpang...
Kendari (ANTARA Sumsel) - Bandara Matahora di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara meraih penghargaan sebagai "The Best Airport Award" 2015 (bandara terbaik) dari salah satu majalah transportasi udara.
        
Bupati Wakatobi Hugua melalui telepon dari Wangiwangi, Sabtu mengatakan penghargaan dari Majalah Bandara tersebut diterima pengelola Bandara Matahora di Jakarta 17 November 2015.
        
"Saya sendiri tidak paham mengapa Bandara Matahora diberikan penghargaan berupa 'The Best Airport Award" 2015 dari Majalah Bandara bekerja sama Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pariwisata," katanya.
       
 Berdasarkan penjelasan dari panitia penilai kriteria pemberian penghargaan, Hery Bakti Kumai (Ketua Dewan Juri) dan Agus Santosa Direktur Bandara Kementerian Perhubungan, Bandara Matahora layak meraih 'The Best Airpot Award" karena menerapkan manajemen terbuka dan memberikan pelayanan prima kepada para calon penumpang.
        
Selain itu, kata dia, Bandara Matahora bisa beroperasi maksimal karena mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Wakatobi.
        
"Hal yang juga menjadi poin penilaian adalah kebersihan bandara, terutama di bagian toilet," katanya.
        
Menurut Hugua, Bandara Matahora dibangun dengan menggunakan dana APBD Wakatobi dan mulai beroperasi tahun 2009.
        
Awal dioerasikan, panjang landasan pacu Bandara Matahora hanya 1.600 meter dan lebar bandara 30 meter.
       
"Saat ini, panjang landasan pacu sudah mencapai 2.100 meter dan sejak 17 November 2015, pengelolaan Bandara Matahora sudah dihibahkan kepada Kementerian Perhubungan RI," katanya.

Ia mengatakan, dengan pengelolaan yang sudah diambil alih Kementerian Perhubungan tersebut, maka seluruh pembiayaan perbaikan bandara maupun peningkatan fasilitas bandara sudah menjadi kewenangan Kementerian Perhubungan.