BEI bidik mahasiswa dongkrak jumlah investor muda

id bei, bursa efek indonesia, kantor perwakilan bei, bei sumsel, mahasiswa

BEI bidik mahasiswa dongkrak jumlah investor muda

Ilustrasi - Bursa Efek Indonesia (BEI) (FOTO ANTARA)

....Perlu proses....
Palembang, (ANTARA Sumsel) - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Provinsi Sumatera Selatan membidik mahasiswa untuk mendokrak jumlah investor berusia muda di pasar modal.

Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumsel Selatan Early Saputra di Palembang, Jumat, mengatakan, pengenalan pasar modal pada kalangan mahasiswa ini dimaksudkan juga untuk mendapatkan sumber daya unggul lantai bursa sekitar 10 tahun ke depan. 

"Seorang Warren Buffet (pelaku pasar modal kawakan asal Amerika Serikat) memulai pada usia sangat muda yakni 14 tahun, baru di tahun ke 10, dia mendapatkan buahnya, artinya perlu proses," kata Early.

Lantaran itu, BEI sejak beberapa tahun terakhir mengajak pemangku kepentingan untuk gencar menyosialisasikan terutama ke kalangan anak muda.

Belum lama ini, BEI menyosialiasikan ke SMA Negeri 5 Palembang dengan memberikan buku-buku mengenai pasar modal ke perpustakaan sekolah tersebut.

Ia mengatakan upaya ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing pasar modal Tanah Air memasuki Era Masyarakat Ekonomi ASEAN pada akhir 2015.

"Jika dibandingkan dengan negara ASEAN, Indonesia sudah jauh tertinggal baik dari sisi jumlah investor dan emiten. Artinya jika ini tidak dikejar dari sekarang maka pasar modal Indonesia bisa benar-benar didominasi asing, karena dari infrastruktur dan Sumber Daya Manusia-nya terbilang sangat kurang," kata dia.

Saat ini saja dari jumlah pialang, Indonesia sudah jauh tertinggal dibandingkan Malaysia, Singapura, dan Thailand. Malahan, dikenal istilah `kutu loncat` dalam sekuritas Tanah Air untuk menggambarkan betapa rendahnya pertumbuhan SDM-nya.

Selain itu, jika membandingkan dari jumlah investor, Indonesia hanya memiliki 400 ribu orang dari jumlah penduduk yang mencapai 270 juta jiwa. Sementara, Malaysia sudah mencapai 4 juta investor atau 13 persen dari populasi dan Singapura memiliki 1,5 juta investor atau 30 persen dari populasi. 

Mendapati kenyataan ini, maka tidak ada cara lain selain berupaya maksimal meningkatkan penetrasi pasar modal yang sejauh ini masih di bawah 3,7 persen jika dibandingkan jasa keuangan lainnya.

Salah satunya melalui galeri investasi yang saat ini ada dua kampus yakni STIE MDP dan STIE Musi Palembang. 

Menurut Early, sebanyak146 galeri investasi di Indonesia telah bersumbangsih dalam penambahan jumlah investor yakni sebanyak 13 ribu per September 2015 dengan nilai transaksi mencapai Rp500 miliar.

Sementara untuk perbandingan, jumlah investor dari seluruh provinsi di Indonesia yakni ada di 19 kota berjumlah 38 ribu orang, sementara khusus untuk Jakarta berjumlah 48 ribu orang.

"Dari jumlah investor memang bertambah, tapi investor dari galeri investasi ini juga rentan tidak aktif karena umumnya hanya untuk belajar. Tapi tidak masalah, ini dimaksudkan sebagai gerbang dari kalangan muda untuk mengenal pasar modal," ujar pialang yang mulai belajar di Galeri Investasi Universitas Andalas Padang ini.