Industri pembuatan perahu motor masih menjanjikan keuntungan

id perahu, perahu motor

Industri pembuatan perahu motor masih menjanjikan keuntungan

Industri kecil pembuatan perahu motor di kawasan Kelurahan II Ulu Laut Palembang (Foto: antarasumsel.com/ Evan Ervani/15)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Industri kecil khusus pembuatan perahu motor atau perahu bermesin di kawasan Kelurahan II Ulu Laut Palembang, hinga saat ini masih menjanjikan keuntungan, karena peminatnya masih cukup banyak.

"Usaha pembuatan perahu motor atau lebih dikenal dengan sebutan "speedboat" ini sejak 20 tahun lalu sampai sekarang masih tetap ditekuni, karena sudah menjadi salah satu sumber penghasilan," kata Ahmad Zaini, pembuat speedboat di kawasan Kelurahan II Ulu Laut Palembang, Kamis.

Ia mengaku, banyak warga sekitar menyebut kawasan ini adalah kampungnya para pembuat speedboat, pasalnya di sepanjang bantaran Sungai Musi di daerah tersebut berjejer rapi puluhan rumah rakit atau rumah terapung digunakan sebagai tempat usaha pembuatan salah satu alat transfortasi sungai itu sudah ada sejak puluhan tahun lalu.

Menurut dia, sudah sekitar 20 tahun bersama warga lainnya menekuni usaha pembuatan perahu speedboat yang kebanyakan warga dari Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan.

Sementara, mengenai bahan baku pembuatan speedboat adalah kualitas kayu menentukan hasilnya, umumnya jenis kayu rengas, jati dan ulin sering digunakan selain bagus kualitasnya, jenis ini juga tergolong cukup awet dan tahan air, katanya.

Sementara proses pembuatan untuk tahap awal kayu dipotong dan dibentuk sesuai ukuran yang diinginkan, selanjutnya dihaluskan sampai tidak ada serat kayu tertinggal.

Potongan kayu tersebut disatukan dan disesuaikan dipaku dan diberi perekat sehingga menyatu berbentuk perahu/kapal motor ukuran kecil, dan untuk mempercantiknya dicat khusus berwarna terang.

Ia mengatakan, proses pembuatan tergantung dari tukang, biasanya kalau dikerjakan dua orang bisa selesai dalam waktu lima hari.

Sedangkan harga jual, menurut dia, rata-rata di sini hanya membuat badan perahu/kapal saja tanpa mesin dengan harga ditawarkan bervariasi, tergantung jenis kayu yang diminta oleh pemesan mulai dari Rp7,5 juta hingga Rp12 juta per unit dengan ukuran empat meter X 1,3 meter.

Menurut Ahmad Zaini, speedboat hasil karya warga Kelurahan II Ulu ini tak hanya dijual di wilayah Sumsel, tetapi juga sampai kepulauan Bangka-Belitung, terlebih masih banyaknya lokasi di daerah perairan Sungai Musi dan Bangka hanya bisa dilalui moda transfortasi air, sehingga menjadi peluang dan harapan bagi pembuat speedboat di kawasan tersebut.